News
Jumat, 1 Januari 2016 - 04:10 WIB

PENDIDIKAN INDONESIA : Program Guru Garis Depan Ditingkatkan

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi guru kelas SD. (JIBI/Solopos/Dok.)

Pendidikan Indonesia diharapkan bisa merata hingga ke beberapa tempat terpencil dengan peningkatan Guru Garis Depan.

Solopos.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia berkomitmen akan meningkatkan program Guru Garis Depan (GGD), baik dari segi jumlah guru yang dikirim maupun jumlah daerah tujuan.

Advertisement

Program GGD merupakan upaya pemerintah memeratakan akses pendidikan di seluruh wilayah Indonesia, jadi perlu terus ditingkatkan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menyatakan hal tersebut dalam konferensi pers akhir tahun 2015 di Kantor Kemendikbud Jakarta, Rabu (30/12/2015).

Anies menyebutkan untuk program GGD angkatan kedua 2016, jumlah guru yang akan dikirim meningkat dibandingkan jumlah guru angkatan pertama di tahun 2015 yang berjumlah 798 orang.

“Guru-guru yang dikirim ke daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) dalam program GGD adalah guru-guru dengan status CPNS dan telah lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG),” kata Menteri Anies sebagaimana dikutip Kemdikbud.go.id.

Advertisement

Program Guru Garis Depan (GGD) merupakan strategi dan upaya pemerintah memeratakan akses pendidikan dengan meningkatkan ketersediaan tenaga pendidik di daerah 3T. Program GGD angkatan pertama telah mengirimkan 798 guru profesional ke 28 kabupaten di daerah 3T yang tersebar di empat provinsi.

Keempat provinsi tujuan program GGD tersebut yaitu Provinsi Aceh, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat. Presiden Joko Widodo berkesempatan melepas guru-guru GGD angkatan pertama di Istana Negara bulan Juli lalu.

Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Nurzaman menyebutkan bahwa saat ini terdapat 122 kabupaten yang termasuk dalam daerah tertinggal dan terdapat 43 kabupaten yang termasuk dalam daerah terdepan dan terluar yang beririsan dengan daerah tertinggal.

Advertisement

“Dalam Program GGD tahap kedua mendatang, Kemendikbud telah mengusulkan kepada 123 kabupaten daerah 3T di seluruh Indonesia ditambah 28 kabupaten yang telah menjadi daerah sasaran sebelumnya untuk bekerja sama dalam program ini,” kata Nurzaman di Makassar bulan Oktober yang lalu.

Nurzaman menyebutkan, sebanyak 3.500 guru lulusan Sarjana Mendidik di Daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (SM-3T) telah diseleksi untuk memenuhi kebutuhan program GGD tahap kedua. Guru-guru lulusan SM-3T yang merupakan program dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) ini, kata dia, telah memenuhi syarat sebagai guru profesional. Syarat-syarat guru profesional tersebut yaitu memenuhi kualifikasi akademik dan memiliki sertifikat profesi pendidik.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif