Soloraya
Jumat, 1 Januari 2016 - 11:45 WIB

PASAR TRADISIONAL SUKOHARJO : 194 Pedagang Pasar Grogol Tempati Kios/Los Melalui Undian

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang pedagang sayuran mengambil gulungan kertas di dalam kotak plastik saat proses pengundian kios dan los Pasar Grogol di Pendapa Graha Satya Praja (GSP) Sukoharjo, Kamis (31/12/2015). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Pedagang tradisional Sukoharjo direnovasi yakni Pasar Grogol dan kios-los telah diserahkan pendang,

Solopos.com, SUKOHARJO – Pedagang Pasar Grogol mengikuti proses pengundian kios dan los di Pendapa Graha Satya Praja (GSP) Sukoharjo, Kamis (31/12/2015). Setiap pedagang mengambil gulungan kertas kertas di dalam kotak plastik.

Advertisement

Gulungan kertas itu berisi nomor kios atau los yang akan ditempati para pedagang. Saat ini, nasih ada sisa 12 unit los pasar yang direncanakan akan dilelang untuk masyarakat yang berminat berjualan di pasar pada tahun depan.

Jumlah pedagang Pasar Grogol sebanyak 194 orang meliputi pedagang yang menempati kios sebanyak 31 orang dan los sebanyak 163 orang. “Alhamdulillah, semua pedagang dapat menerima hasil pengundian kios dan los pasar, “ kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sukoharjo, A.A. Bambang Haryanto, Kamis.

Jumlah kios di Pasar Grogol sebanyak 31 unit dan los sebanyak 175 unit. Artinya, masih ada los tersisa yakni sebanyak 12 unit. Dia akan mempriotitaskan para pedagang oprokan untuk menempati sisa los di Pasar Grogol.

Advertisement

Para pedagang oprokan dilarang berjualan di halaman pasar atau pinggir jalan. Sisa los pasar juga akan dilelang untuk masyarakat yang berminat berjualan di pasar.

Pria yang akrab disapa Anton ini mengatakan para pedagang Pasar Grogol juga wajib membayar biaya sewa kios maupun los yang diangsur sepuluh kali selama sepuluh bulan. Harga sewa satu kios pasar senilai Rp3,5 juta sementara los pasar senilai Rp1,5 juta.

“Sama seperti Pasar Telukan, pedagang dibebaskan retribusi pada bulan pertama saat menempati kios dan los pasar,” jelas dia.

Advertisement

Lebih jauh, Anton menjelaskan pemindahan para pedagang ke bangunan baru Pasar Grogol direncanakan pada tanggal 18 Januari 2016.

Di sisi lain, seorang pedagang Pasar Grogol, Maryono, berkomitmen menjalankan komitmen yang telah disepakati antara Pemkab dengan pedagang. Para pedagang akan berupaya membayar biaya sewa kios dan lahan setiap bulan selama sepuluh bulan.

“Ya mudah-mudahan saja omzet setiap bulan meningkat karena kami juga dibebani harus membayar biaya sewa kios dan los pasar,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif