Soloraya
Jumat, 1 Januari 2016 - 22:00 WIB

MASJID AGUNG KLATEN : Belum Dianggarkan, Pengadaan Karpet Turki Rp1 Miliar Molor

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tower crane terpasang di proyek pembangunan Masjid Agung Al Aqsha guna menyelesaikan proyek pembangunan menara setinggi 66,66 meter. Pemkab memberikan perpanjangan waktu kepada pelaksana proyek menara tersebut. Foto diambil Minggu (27/12/2015). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Masjid Agung Klaten belum juga selesai dibangun. Karpet senilai Rp1 milar asal Turki belum diadakan karena belum ada anggarannya.

Solopos.com, KLATEN — Pembelian perlengkapan untuk Masjid Agung Al Aqsha Klaten berupa karpet asal Turki senilai Rp1 miliar dipastikan molor. Hal ini setelah terjadinya gagal lelang sebanyak dua kali di 2015 ternyata dalam APBD 2016 tak mengkaver pengadaan karpet impor tersebut.

Advertisement

Demikian penjelasan Kepala Bagian (Kabag) Pembangunan Setda Klaten, Sigit Gatot Budiyanto, kepada Solopos.com, Kamis (31/12). Selain menyisakan pengadaan karpet impor yang sedianya berlangsung tahun 2015, pembangunan menara setinggi 66 meter di kompleks masjid juga belum dapat dirampungkan.

“Di APBD 2015, sebenarnya kami sudah menganggarkan pengadaan karpet masjid senilai Rp1 miliar. Setelah dilelang dua kali, tidak ada peminatnya. Saat APBD Perubahan 2015 kami sebenarnya bisa menunjuk langsung, lantaran waktunya sangat mepet, hal itu tak kunjung terlaksana. Di APBD 2016 ini, belum ada anggaran untuk membeli karpet. Anggaran difokuskan untuk perbaikan infrastruktur yang lain. Semoga, nanti bisa dianggarkan di APBD Perubahan tahun 2016,” katanya.

Sembari menunggu pembahasan APBD Perubahan 2016, lanjut Sigit, saat ini Pemkab Klaten fokus merampungkan pembangunan menara setinggi 66 meter. Menara ini diklaim bakal menjadi menara masjid tertinggi di kawasan Soloraya dan sekitarnya.

Advertisement

“Saat ini masih dalam tahap pemasangan kerangka besi. Pelaksana proyek dari Jakarta, yakni P.T. Tirtadya. Taksiran anggaran untuk pembangunan menara senilai Rp11,2 miliar,” katanya.

Sebelumnya, Sekda Klaten sekaligus Pj. Bupati Klaten, Jaka Sawaldi, mengakui pengadaan karpet di Masjid Agung belum ter-cover di APBD 2016. Dukungan APBD 2016 lebih banyak diarahkan untuk infrastruktur jalan dan perbaikan irigasi. “Iya, pengadaan karpet di Masjid Agung belum ada [di APBD 2016]. Untuk saat ini, lebih banyak digunakan untuk sarana dan prasarana [sarpras] yang nilainya kurang lebih Rp83 miliar,” katanya.

Berdasarkan data yang dihimpun Espos, pembangunan Masjid Agung merupakan salah satu megaproyek yang dimiliki Klaten di bawah mantan Bupati Klaten, Sunarna. Pembangunan masjid ini menelan dana senilai Rp70 miliar. Menjelang lengser Desember 2015, Sunarna sempat meluangkan waktu meresmikan masjid tersebut kendati tahap pembangunan masjid dan berbagai sarprasnya belum selesai 100 persen.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif