Soloraya
Jumat, 1 Januari 2016 - 17:15 WIB

APBD KARANGANYAR : Legislator Kritik Pencairan Dana Kegiatan Menumpuk di Akhir Tahun

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendapatan (JIBI/Bisnis/Dok.)

Anggaran Karanganyar 2015 mengalami penumpukan pencairan pada akhir tahun lalu.

Solopos.com, KARANGANYAR – Pencairan anggaran berbagai kegiatan tahun 2015 menumpuk di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Karanganyar pada akhir tahun.

Advertisement

Informasi yang dihimpun, hingga Kamis (31/12/2015) malam masih terjadi antrean pengajuan pencairan anggaran kegiatan dengan jumlah kegiatan fisik yang menunggu dibayar 150 kegiatan di berbagai bidang. Padahal Kamis menjadi hari terakhir pencairan anggaran kegiatan yang bersumber APBD 2015.

Bila pencairan tak dilakukan malam itu, rekanan tak bisa mencairkan anggaran dari Pemkab. Ketua Komisi B DPRD Karanganyar, Tony Hatmoko, menilai ada dua SKPD yang proses administrasi keuangannya lamban dan butuh perhatian khusus Bupati Karanganyar.

“Proses administrasi keuangan di DPU dan Dinas Pertanian [Distanbunhut] butuh perhatian khusus Bupati. Penumpukan pencairan anggaran di akhir tahun ini padat sekali, payah. Tahun 2016 harus ada perbaikan administrasi keuangan di seluruh SKPD,” tutur Tony.

Advertisement

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut mengatakan penumpukan pencairan anggaran dipicu molornya penetapan APBD Perubahan 2015. Kondisi tersebut diperparah ketidaksiapan beberapa SKPD yang mempunyai kegiatan pelelangan kegiatan.

Padahal, menurut Tony, berdasarkan aturan, begitu KUA PPAS ditetapkan, Pemkab bisa langsung melakukan lelang. “Kalau proses lelang bisa dilakukan sedari awal kan tidak seperti ini jadinya. Penyerapan anggaran tak menumpuk di akhir tahun,” imbuh dia.

Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Karanganyar, Samsi, saat dihubungi melalui ponsel, Jumat (1/1/2016), mengakui terjadi penumpukan pencairan berbagai kegiatan tahun 2015. Mayoritas kegiatan yang menunggu pencairan anggaran masuk dalam APBD Perubahan 2015.

Advertisement

Sebagian anggaran yang diproses cair, menurut dia, adalah alokasi bantuan sosial (bansos) untuk organisasi masyarakat, dan proyek fisik. “Itu [yang menumpuk] mayoritas dari APBD Perubahan 2015. Sebagian anggaran untuk ormas, dan kegiatan fisik,” ujar dia.

Samsi menyatakan penumpukan pencairan berbagai kegiatan di akhir 2015 menjadi catatan khusus. Dia berharap situasi yang sama tidak terjadi tahun 2016. “Kondisi ini menjadi evaluasi kita bersama. Mudah-mudahan tahun 2016 lebih lancar,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif