Jogja
Kamis, 31 Desember 2015 - 05:40 WIB

KINERJA DEWAN : Jadwal Tak Efektif, Prolegda Tak Selesai

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Dari 21 rancangan peraturan daerah (Raperda) yang dicanangkan, hanya 16 Raperda yang berhasil ditetapkan.
Harianjogja.com, SLEMAN– Program legislasi daerah (prolegda) yang dicanangkan dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Sleman tidak mencapai target. Dari 21 rancangan peraturan daerah (Raperda) yang dicanangkan, hanya 16 Raperda yang berhasil ditetapkan.

Jadwal yang tidak efektif dan efesien, banyaknya jadwal kunjungan kerja (kunker) dan perjalanan dinas (perdin) yang dilakukan anggota dewan berdampak pada lima Raperda belum bisa disahkan pada 2015 ini. Dari lima raperda yang belum disahkan, hanya satu raperda yang terkendala teknis. Kendala tersebut terjadi akibat belum adanya petunjuk teknis terkait Undang-undang (UU) Desa.

Advertisement

Wakil Ketua DPRD Sofya Setyo Darmawan mengatakan, Dewan belum bisa mengesahkan satu prolegda yang terdiri atas empat raperda tentang desa. Pembahasan tidak bisa dilanjutkan karena belum ada petunjuk teknis dari pemerintah pusat. Sementara empat raperda yang seharusnya bisa ditetapkan di penghujung 2015 tidak bisa dilakukan karena terbentur waktu. Keempat Raperda tersebut terdiri atas Raperda Pengelolaan Lingkungan Hidup, Retribusi Menara Telekomunikasi, Pendidikan Nonformal Keagamaan, dan Ketertiban Umum.

“Keempatnya belum bisa ditetapkan karena terbentur waktu. Tapi, akan menjadi prioritas pengesahan pada Januari 2016 mendatang,” kata Sofan di kantor DPRD Sleman, Rabu (30/12).

Berbeda dengannya, Wakil Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Baperda) Wawan Prasetya menilai, jika proses penjadwalan pembahasan Raperda yang masuk dalam Prolegda 2015 efektif, maka seluruh target prolegda bisa tercapai. Dia menilai, kinerja Dewan selama setahun memang tidak maksimal. “Ini karena tidak pernah ada target kinerja yang jelas. Tidak ada perencanaan. Semua ditentukan secara mendadak. Ini dikarenakan penentuan jadwal tidak efektif,” kritik Wawan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif