News
Rabu, 30 Desember 2015 - 10:40 WIB

PEREDARAN UANG : Libur Panjang, Peredaran Uang di Solo Diprediksi Naik 10%

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang (JIBI/Dok)

Peredaran uang di Solo diprediksi naik pada akhir tahun ini.

Solopos.com, SOLO — Peredaran uang di Kota Solo pada libur panjang akhir tahun ini diprediksi naik 10% jika dibandingkan bulan biasanya. Hal ini untuk melayani kebutuhan masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Kota Bengawan.

Advertisement

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Bandoe Widiarto, mengatakan sudah mengimbau perbankan untuk menyiapkan likuiditas dalam menyambut wisatawan.

Namun dia mengakui penambahan konsumsi masyarakat saat Natal dan Tahun Baru tidak terlalu tinggi, masih di bawah 20%, yakni hanya sekitar 10%. Hal ini berbeda dengan kebutuhan uang saat Lebaran yang mampu naik lebih dari tiga kali lipat jika dibandingkan dengan bulan biasanya.

“Solo merupakan kota wisata sehingga saat libur panjang biasanya akan ada lonjakan kebutuhan uang oleh masyarakat, tidak hanya masyarakat Solo tapi juga wisatawan. Oleh karena itu, kami sudah mengimbau bank untuk menyiapkan likuiditas dengan baik supaya tidak ada kekosongan ATM,” ungkap Bandoe, Selasa (29/12/2015).

Advertisement

Deputi Kepala Perwakilan BI Solo Bidang Ekonomi Moneter dan Pengembangan Daerah, Taufik Amrozy, menyampaikan hingga Senin (21/12/2015), outflow terlihat masih normal, yakni Rp550,23 miliar.

Dia mengungkapkan uang masuk (inflow) di Solo lebih besar karena merupakan kota industri dan perdagangan. Meski begitu, kebutuhan uang tersebut terus meningkat karena tingginya kebutuhan masyarakat.

“Libur akhir tahun pada 2013 memang menyebabkan uang keluar lebih banyak dari pada uang masuk dan menyebabkan net inflow negatif senilai Rp135,03 miliar. Namun pada 2014 uang keluar lebih sedikit dan membuat net inflow positif, yakni Rp257,88 miliar karena ekonomi lesu,” ujarnya.

Advertisement

Rata-rata transaksi di perbankan di Solo lebih banyak inflow dari pada outflow. Hal ini karena Solo merupakan kota industri dan perdagangan. BI mencatat rata-rata outflow Solo sekitar Rp796,8 miliar sedangkan inflow lebih tinggi, yakni selalu lebih dari Rp1,2 triliun.

Tidak hanya uang beredar yang meningkat tapi transaksi nontunai pun dinilai mengalami kenaikan meski transaksi nontunai belum dimanfaatkan secara masif.

Kepala Cabang BCA Solo, Hartana, mengatakan penambahan uang di ATM tidak terlalu banyak karena memanfaatkan cash deposit machine (CDM) yang tidak hanya digunakan untuk setor tunai tapi juga tarik tunai.

“Transaksi di BCA saat ini mulai mengarah ke nontunai dengan banyaknya mesin EDC [electronic data capture] di outlet-outlet sehingga mempermudah pembayaran. Kenaikan transaksi saat libur akhir tahun ini bisa naik 25% jika dibandingkan dengan bulan biasanya,” terang dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif