SOLOPOS.COM - Bandara Adisutjipto (JIBI/Bisnis Indonesia/Dwi Prasetya)
Libur akhir tahun ini, tiga maskapai mengajukan “extra flight” di Bandara Adisutjipto tetapi ditolak
Harianjogja.com, SLEMAN-PT Angkasa Pura 1 Bandara Adisutjipto akhirnya tidak membuka extra flight (penambahan penerbangan) untuk peak season Natal 2015 dan Tahun Baru 2016 ini. Tiga maskapai telah mengajukan extra flight tapi tidak bisa dipenuhi.
“Ada Lion, Sriwijaya, dan Express Air yang mengajukan untuk destinasi Jakarta. Tapi tidak bisa,” kata General Manager (GM) PT Angkasa Pura 1, Agus Pandu Purnama, saat ditemui di kawasan Terminal B Bandara Adisutjipto, Senin (28/12/2015) malam.
Tidak adanya extra flight membawa pengaruh terhadap kuantitas penumpang, pesawat, dan cargo. Sejak ditetapkan masa Nataru Jumat (18/12/2015)-Minggu (27/12/2015) serta dibandingkan dengan data tahun 2014, jumlah penumpang mengalami penurunan 0,6%. Jumlah pesawat turun 2,9% dan untuk kapasitas cargo juga berkurang 9,5%.
Namun jika dilihat data untuk masa Nataru tahun ini, ia menyebut animo masyarakat untuk mudik menggunakan pesawat masih tetap stabil. Dibandingkan penumpang pada akhir pekan (weekend), jumlah penumpang meningkat 3.500 orang.
“Kalau weekend sekitar 18.000 penumpang [sehari]. Sekarang bisa 21.500 orang per hari,” kata Pandu yang baru menjabat sebagai GM Angkasa Pura 1 ini pada Oktober lalu ini.
Lebih lanjut ia menjelaskan tidak adanya extra flight dikarenakan alasan kapasitas Bandara Adisutjipto yang sudah over load. Dilihat dari area parkir pesawatnya hanya mampu menampung delapan pesawat. Dari sisi ruang tunggu penumpang idealnya hanya menampung tiga juta penumpang per tahun tapi realitanya sampai enam juta penumpang.
Meski tidak menyediakan extra flight, Angkasa Pura 1 berkonsentrasi terhadap pelayanan di bandara, begitu juga dengan sistem pengamanannya.