Jogja
Rabu, 30 Desember 2015 - 08:20 WIB

LALU LINTAS JOGJA : Ini Jalur Alternatif tak Populer

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Lalu lintas Jogja menyediakan sejumlah jalur alternatif.

Harianjogja.com, JOGJA –– Kontras dengan kepadatan di jalur-jalur utama menuju lokasi wisata, jalur alternatif ternyata relatif lengang. Sayangnya keberadaan jalur ini belum bisa dimanfaatkan wisatawan secara maksimal sehingga penumpukan masih saja terjadi.

Advertisement

Berdasarkan data Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) DIY, koridor Jogja-Wonosari menjadi salah satu koridor yang mengalami kepadatan tinggi sejak H-1 Libur Natal 24 Desember 2015 lalu.

Di Pos Piyungan kepadatan di jalur keluar menuju kabupaten GUnungkidul mencapai 17.824 kendaraan pada hari H dan naik menjadi 19.320 kendaraan sehari setelah Natal. Jumlah itu melonjak drastis di H+2 Minggu (27/12/2015). Tercatat lebih dari 40.000 kendaraan keluar dari kota Jogja lewat Piyungan.

Padatnya lalu lintas membuat aparat kepolisian yang berjaga menonaktifkan lampu pengatur lalu lintas dan menutup pesimpangan di sepanjang jalur menuju Gunungkidul. Lalu lintas dari arah timur ke barat dan sebaliknya mendapat prioritas. Sementara kendaraan dari arah utara menuju selatan dan sebaliknya harus sedikit memutar untuk mencapai tempat tujuan.

Advertisement

Kepala Bidang Angkutan Darat Dishubkominfo DIY, Harry Agustriono mengatakan pihaknya sebenarnya sudah memberikan berbagai rambu untuk menggunakan jalur alternatif. Namun pilihan itu rupanya tak banyak digunakan oleh pengguna jalan raya.

“Untuk ke Baron misalnya kami ada jalur alternatif lewat Panggang. Dari parangtritis hanya tiga kilo yang belum dilebarkan, sisanya langsung bertemu JJLS (Jalur Jalan Lintas Selatan),” beber dia.

Pilihan itu menurut Harry jauh lebih nyaman ketimbang menggunakan jalur konvensional karena ruas jalan yang tak terlalu ramai dan relatif landai. Kondisi itu berbeda dengan jalur utama Jogja-Wonosari yang berkelok.

Advertisement

Selain jalur JJLS, Dishubkominfo juga sudah menyiapkan sejumlah jalur alternatif lain untuk menuju ke berbagai lokasi wisata. Namun kondisi jalur alternatif menuju area lokasi wisata lainnya mengalami nasib serupa.

“Sayangnya jalur-jalur ini belum banyak digunakan, mungkin khawatir karena belum familiar dengan jalannya,” imbuh dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif