Soloraya
Senin, 28 Desember 2015 - 18:15 WIB

INFRASTRUKTUR SUKOHARJO : Tanggul Dijebol, Pasokan Air ke 100 Ha Sawah di Bulakrejo dan Telukan Terhenti

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua petani dari Kelurahan Bulakrejo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, mengecek tanggul saluran irigasi sekunder Dam Colo timur di kawasan Sukoharjo kota yang jebol, Senin (28/12/2015). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Sukoharjo dikeluhkan petani lantaran terdapat tanggul saluran irigasi yang dijebol.

Solopos.com, SUKOHARJO — Tiga hari terakhir, lebih dari 100 hektare (ha) sawah di Kelurahan Bulakrejo, Kecamatan Sukoharjo dan Desa Telukan, Kecamatan Grogol, tidak mendapat pasokan air irigasi.

Advertisement

Air dari saluran irigasi sekunder Dam Colo timur tidak mengalir ke saluran irigasi sawah di dua wilayah itu karena tanggul di dekat pintu air dijebol. Para petani pun memprotes penjebolan tanggul tersebut.

Berdasarkan pantauan, Senin (28/12/2015), tanggul yang diduga dijebol itu terletak di tanggul tor VII sisi timur di ujung utara paket IV proyek penutupan saluran irigasi sekunder Dam Colo timur kawasan kota Sukoharjo.

Tanggul yang jebol berukuran lebar lebih dari dua meter dan tinggi lebih dari 3 meter. Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Dam Colo Timur Sukoharjo, Sarjanto, saat ditemui wartawan, Senin, menyampaikan seusai banjir di jalan kota Sukoharjo, Kamis (24/12/2015) lalu, sawah seluas 100 ha di Bulakrejo dan Telukan tidak teraliri air irigasi.

Advertisement

Padahal, kata dia petani baru saja mengolah sawah mereka. “Setelah ditelusuri ternyata air di saluran irigasi sekunder tidak mengalir ke saluran yang mengarah ke Bulakrejo dan Telukan. Mau mengalir bagaimana wong airnya semua terbuang ke tanggul yang jebol itu,” kata lelaki yang akrab disapa Jigong itu.

Dia menduga tanggul itu sengaja dijebol. Informasi yang dia dapatkan tanggul dijebol untuk membuang air di saluran saat terjadi banjir di jalan kota, pekan lalu.

“Kalau begini hanya memperhatikan pembuangan air dan mengesampingkan pengambilan air. Kami tidak mempersoalkan proyek ini [pembangunan city walk], tapi mengapa tanggul dijebol tanpa memberitahu kami. Petani yang dirugikan,” imbuh Sarjanto.

Advertisement

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) paket IV proyek pembangunan city walk, Sarwidi, mengatakan tanggul itu terpaksa dijebol agar air di saluran menyusut lebih cepat mengingat saat itu volume air sangat besar.

Langkah itu diambil karena kondisi darurat untuk mengamankan stager bekisting beton. “[Agar] air cepat asat [menyusut] satu-satunya gitu [menjebol tanggul]. Tanggul kami perbaiki hari ini [Senin],” kata Sarwidi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif