Lifestyle
Minggu, 27 Desember 2015 - 15:00 WIB

TAHUN BARU 2016 : Liburan Akhir Tahun Bisa Mereset Otak Anda, Ini Istimewanya

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepadatan arus lalu lintas di jalur menuju Telaga Sarangan, Magetan pada masa liburan. (JIBI/Solopos/Antara/Siswosidodo)

Tahun baru 2016 bisa jadi momen merefresh hidup dan kondisi psikis jika Anda mau ambil liburan.

Solopos.com, JAKARTA — Libur akhir tahun merupakan momen yang paling ditunggu semua orang. Dari anak-anak yang libur sekolah hingga para karyawan yang mendapat istirahat dari rutinitas kesehariannya.

Advertisement

Psikolog Liza Marielly Djapri melihat berbagai sisi dari libur akhir tahun ini, berikut hasil wawancaranya dengan Bisnis/JIBI.

Q: Apa makna libur akhir tahun?

Advertisement

Q: Apa makna libur akhir tahun?

A: Kalau secara psikologis, momen Natal dan tahun baru yang berbarengan dengan tanggal yang pasti, tidak berubah-ubah seperti lebaran, membawa suasana baru untuk merehatkan kita dari rutinitas sehari-hari. Hingga di seluruh bumi belahan manapun kalau akhir tahun adalah sama dengan liburan.

Ada perasaan yang membawa seseorang untuk beristirahat, menenangkan hati dan pikiran, atau merencanakan sebuah perjalanan. Semua bisa dimaknai dan dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan individu. Namun, tak jarang juga yang masih bekerja pada akhir tahun. Ya jika memang rejeki ada pada kesempatan libur tersebut, semua harus disyukuri saja. Ambillah akhir tahun ini sebagai momentum untuk berhenti sejenak dari masa lampau untuk menuju keadaan yang lebih baik di depan dengan kegiatan apapun yang kita lakukan.

Advertisement

A: Kalau saya melihat, dari zaman dahulu sebelum Jakarta padat seperti ini banyak yang suka mengunjungi tempat-tempat wisata seperti ancol dan lainnya. Namun, makin kesini saya melihat ada tren baru yang membuat masyarakat Jakarta ini menghabiskan akhir tahunnya.

Ya, masih banyak yang mengunjungi tempat wisata tetapi sekaligus memesan penginapan di tempat yang dituju. Bahkan, banyak juga keluarga yang memang sengaja cuman menyewa hotel untuk mendapatkan suasana baru dan menghindari perjalanan yang sudah sering dilakukan pada hari-hari biasa.

Q: Bagaimana menciptakan suasana liburan agar tetap bermanfaat bagi keluarga?

Advertisement

A: Buat satu kegiatan yang bisa melibatkan seluruh anggota keluarga. Namun, yang sulit jika memiliki anak remaja, mereka biasanya akan lebih memilih menghabiskan waktu dengan kerabatnya. Nah, pada saat itu beri tugas padanya untuk belajar membagi waktu antara keluarga dan kerabatnya.

Pada saat berkumpul dengan keluarga lakukan hal berkualitas dengan makan malam sederhana dan berbagi cerita atau saling berdiskusi ringan untuk sekadar menjalin keeratan. Tidak perlu mahal dan pergi ke tempat yang indah terkadang di rumah saja kita bisa mendapatkan momen spesial jika satu keluarga lengkap berkumpul. Kalau saya dan keluarga nanti akan melakukan kemah di dekat rumah. Nah mulailah merancang kegiatan asyik apa yang bisa dilakukan bersama di akhir tahun ini.

Q: Apa saja sisi positif yang bisa diambil dari momen ini?

Advertisement

A: Libur akhir tahun akan bermuara pada pergantian tahun. Saat kita melangkah di tahun baru jiwa kita pun secara tidak kita sadari mencoba menjadi sesuatu yang baru. Simpelnya kayak tombol reset saja. Kita klik dan hilanglah masa lalu untuk menjadi baru.

Intinya hidup itu harus seimbang. Setelah merencakan liburan rencanakan juga masa depan. Instropeksi target-target tahun sebelumnya yang belum terpenuhi. Pengembangan diri harus terus dilakukan. Kalau manusia tidak berkembang akan memunculkan penyakit-penyakit kejiwaan dalam dirinya sendiri.

Q: Bagaimana memberikan pemahaman pada anak tentang libur akhir tahun yang tidak perlu ke luar negeri?

A: Memang harus disesuaikan dengan anggaran ya kalau mau pergi liburan, tetapi tidak boleh dipaksakan. Jika memang tidak ada anggaran pada akhir tahun itu, beri pemahaman pada anak dengan mengganti kegiatan yang lebih murah lainnya.

Dunia anak itu dunia petualangan, jika mereka suka pergi-pergi itu adalah hal yang wajar. Tinggal jadi pekerjaan para orang tua untuk memberi kegiatan penggantinya.

Q: Seberapa pentingkah libur akhir tahun?

A: Penting enggak penting sebenarnya, liburan itu enggak mesti akhir tahun juga. Kembali lagi kalau rejekinya ada di akhir tahun yang menuntut harus bekerja ya harus dilaksanakan dengan ikhlas. Cari hari lain untuk liburan. Sebaliknya kalau sudah setahun ini lelah bekerja, pergilah ke satu tempat. Sekadar di pinggir Jakarta mungkin dan menyewa kamar hotel pasti akan memberikan sensasi yang berbeda.

Q: Bagaimana pengaruh libur akhir tahun dengan kondisi seseorang?

A: Jadi ada satu aliran psikologi yang mengatakan manusia yang sehat itu yang dapat menyeimbangkan tiga hal yaitu love, work, dan play. Masalahnya, para orang dewasa biasanya kerap tidak terlalu mempedulikan love dan play karena kesibukan work.

Nah, ini yang salah. Love bisa dijalin dengan sekadar berkumpul dengan sahabat lama dan play bisa dilakukan dengan olahraga misalnya. Jadi buatlah akhir tahun untuk kembali menjadi momen yang dapat menyeimbangkan ketiga hal tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif