Jateng
Kamis, 24 Desember 2015 - 05:50 WIB

PAMERAN SENI : Sembilan Perupa Pameran "End Note(s)" di Borobudur

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Pameran seni rupa digelar sembilan perupa di kawasan Candi Borobudur.

Kanalsemarang.com, MAGELANG– Sebanyak sembilan perupa menggelar pameran bersama bertajuk End Note(s) di Banyu Bening The House of Painting di kawasan Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (23/12/2015) hingga 23 Januari 2016 mendatang.

Advertisement

“Pameran ini sebagai sarana mengumpulkan kembali catatan visual para pelukis selama setahun terakhir, menjadi catatan kegelisahan manusia yang terlacak,” kata kurator pameran End Note(s), Kuss Indarto di Borobudur, Rabu.

Kuss yang juga penulis seni rupa tersebut, mengatakan hal itu sebelum pembukaan pameran bersama sembilan perupa End Note(s) oleh seniman Heri Dono yang antara lain dihadiri kalangan seniman dan penikmat seni di Magelang dan kawasan Candi Borobudur.

Sebanyak sembilan perupa yang berpameran itu, adalah Ahmad Sobirin, Andy Firmanto, Laksamana Ryo, Camelia Mitasari Hasibuan, Muji Harjo, Rocka Radipa, Rusnoto Susanto, Widaya, dan Yaksa Agus.

Advertisement

“Semua memiliki kekhasan masing-masing, baik dalam gaya dan pola visualnya, laku proses kreatif, hingga pencapaiannya. Mereka peraih juara dan finalis dalam Kompetisi Seni Lukis UOB Indonesia yang telah lima tahun digelar selama ini,” tutur Kuss yang juga salah satu juri dalam kompetisi tersebut.

Beberapa karya yang mereka pamerkan, antara lain berjudul Spirit in Shadows (Laksamana Ryo), Padamkan Api Sirami Bumi (Andy Firmanto), Sound of Silent (Rocka Radipa), Deals on the Grass (Ahmad Sobirin), The Contemplation (Rustono Susanto), Waktu (Camelia Mitasari Hasibuan), Gandhi (Muji Harjo), Perjalanan Masih Panjang (Widaya), dan In Between (Yaksa Agus).

Ia menyebut mereka para seniman lukis yang produktif dan peduli terhadap perkembangan kesenimanan dengan karya-karyanya yang kreatif dan bermakna.

Advertisement

“Mereka produktif, terus berkarya, tidak memandang pasar, tetapi terus berkarya dengan kecerdasannya dan melakukan hal-hal baru dengan ide-ide kreatifnya,” ujarnya.

Pemilik Banyu Bening The House of Painting Borobudur Suitbertus Sarwoko mengatakan pameran bersama oleh sembilan perupa itu turut menyemarakkan suasana pergantian tahun di kawasan bangunan peninggalan nenek moyang Bangsa Indonesia yang juga warisan budaya dunia, Candi Borobudur.

“Memberi kesempatan kepada masyarakat luas, termasuk wisatawan Candi Borobudur untuk mengapresiasi karya-karya para pelukis tersebut,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif