Jogja
Kamis, 24 Desember 2015 - 01:18 WIB

BANTUAN SISWA MISKIN : Dana Bantuan Sudah Habis, Baru Sosialisasi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Beberapa siswa SD Muhammadiyah Menguri di Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kulonprogo bersiap melakukan foto bersama usai mengikuti deklarasi hari dongeng nasional di sekolahnya, Sabtu (28/11/2015). (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N)

Bantuan siswa miskin melalui Program Indonesia Pintar (PIP) di Kulonprogo dikeluhkan

Harianjogja.com, KULONPROGO-Sejumlah orang tua dan wali siswa SMK Negeri 2 Pengasih mengeluhkan terlambatnya sosialisasi Program Indonesia Pintar (PIP) yang baru digelar di sekolah tersebut pada Selasa (22/12/2015). Pencairan dana juga disebut terlambat dan tidak jelas bagaimana tindak lanjutnya.

Advertisement

Sumarno, salah satu orang tua siswa mengaku heran karena sosialisasi baru dilakukan menjelang akhir tahun. Dana bantuan pendidikan sebesar Rp1 juta dari program tersebut bahkan sudah habis untuk mencukupi kebutuhan sekolah anaknya. “Dananya sudah habis tapi ini baru ada sosialisasi,” ucap dia.

Sumarno mengatakan, pencairan dana sudah diterima anaknya sejak beberapa bulan lalu. Dana tersebut langsung ditransfer ke rekening pribadi setelah anaknya diminta membuka tabungan di sebuah bank. “Rasanya agak aneh tapi ini saya berangkat sosialisasi karena dapat undangan,” ujar Sumarno kemudian.

Tanggapan berbeda disampaikan Irene, orang tua lainnya. Dia menyangka sosialisasi hari itu langsung dilanjutkan pencairan dana karena bantuan tersebut tidak kunjung diterima anaknya. Sekolah juga tidak bisa memberikan informasi pasti mengenai kelanjutan pencairan dana.

Advertisement

Irene lalu mengungkapkan, anaknya bahkan belum diminta membuka tabungan rekening. Padahal, tutup buku anggaran sudah di depan mata. “Anak saya cuma dikasih undangan agar saya datang sosialisasi hari ini,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Kulonprogo, Sumarsana mengatakan, pencairan dana bantuan PIP sudah dilakukan sejak pertengahan tahun melalui masing-masing rekening siswa bersangkutan.

Namun, dia pun mengakui jika masih ada yang belum menerima pencairan dana. “Sebagian memang sudah mencairkan dan dananya bisa jadi sudah habis. Tapi ini ada tambahan kuota yang masih dalam proses pencairan,” paparnya menjelaskan.

Advertisement

Sumarsana kemudian berjanji akan berupaya maksimal agar pencairan dana bantuan PIP segera tuntas. Langkah koordinasi dengan sejumlah bank yang ditunjuk sebagai rekanan juga terus dilakukan.

Dana bantuan PIP bagi siswa miskin pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) bertujuan membantu pemenuhan berbagai fasilitas pendukung pendidikan yang bersifat lebih pribadi, seperti sepatu, seragam sekolah, dan buku tulis. Kebutuhan seperti itu jelas tidak ditanggung dana Biaya Operasional Sekolah (BOS). “Harapannya orang tua bisa bijak dan membelanjakan dana untuk kebutuhan pendidikan anak,” tutur Sumarsana.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif