Soloraya
Kamis, 24 Desember 2015 - 22:30 WIB

BANJIR SUKOHARJO : Jalanan Kota kebanjiran, 10 Rumah Ikut Tergenang

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengendara mendorong sepeda motornya yang mogok menggunakan kaki saat melintas di Jl. Jenderal Sudirman yang tergenang banjir, Kamis (24/12/2015) malam. (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Banjir Sukoharjo terjadi di jalanan kota Sukoharjo.

Solopos.com, SUKOHARJO — Banjir Sukoharjo terjadi di jalan Solo-Wonogiri yang merupakan jalan protokol kawasan kota Sukoharjo tak jauh dari Sekretariat Daerah (Setda) Sukoharjo. Tinggi air sekitar sebetis orang dewasa, Kamis (24/12/2015) sore hingga malam. Sebanyak 10 unit rumah di kawasan itu juga ikut tergenang.

Advertisement

Air yang menggenang itu dari luapan saluran irigasi sekunder Dam Colo timur di timur Jl. Jenderal Sudirman (Jensud) tersebut. Proyek penutupan saluran irigasi (city walk) tersebut dituding menjadi biang keladi banjir.

Pantauan Solopos.com di lokasi, petang, jalan tampak seperti sungai besar. Aliran air di bagian tepi sangat deras. Sepeda motor yang melintas di tepi mogok. Kendaraan hanya berani lewat di bagian tengah. Hanya kendaraan dari selatan yang melintas. Tak tampak kendaraan yang melintas dari utara.

Advertisement

Pantauan Solopos.com di lokasi, petang, jalan tampak seperti sungai besar. Aliran air di bagian tepi sangat deras. Sepeda motor yang melintas di tepi mogok. Kendaraan hanya berani lewat di bagian tengah. Hanya kendaraan dari selatan yang melintas. Tak tampak kendaraan yang melintas dari utara.

Air yang membanjiri jalan berasal dari luapan saluran irigasi. Sebelumnya hujan deras mengguyur selama lebih dari dua jam sejak sore. Air meluap karena saluran selebar sekitar 5 meter dengan kedalaman kurang lebih 3 meter itu tak bisa menampung air.

Warga sekitar menyebut air di saluran tak bisa mengalir lancar karena saluran tersumbat tumpukan sampah. Genangan air terjadi di sebelah utara Setda hingga depan Perumahan Puri Lestari, Sidorejo, Bendosari, Sukoharjo, sejauh kurang lebih 1 kilometer (km).

Advertisement

Proyek Gagal?

Nofiq Kristianto, warga Dompilan, Jombor, Bendosari, Sukoharjo, saat ditemui Espos di lokasi mengatakan genangan air di Jensud tersebut merupakan peristiwa kali pertama sejak banjir besar pada 2007 silam. Menurut dia banjir itu disebabkan proyek city walk yang belum selesai tersebut.

Pasalnya, ratusan kayu penyangga beton penutup saluran belum dilepas. Penyangga-penyangga itu mengadang sampah di saluran. Akibatnya saluran tersumbat sehingga air di saluran yang belum ditutup meluap ke jalan.

Advertisement

“Sangat disayangkan jalan utama di kawasan kota Sukoharjo kok bisa kebanjiran,” kata lelaki berusia 40-an tahun itu.

Warga Dompilan, Sidorejo yang rumahnya terendam, Tutik, mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) harus bertanggung jawab. Gara-gara proyek penutupan saluran yang dilaksanakan Pemkab 10 rumah di kampungnya kebanjiran. Dia menyebut proyek itu sebagai proyek gagal.

“Proyek gagal ini. Bagaimana ini kampung saya kebanjiran begini. Sampai sekarang tidak ada pejabat pemerintah yang datang,” kata perempuan 40-an tahun itu dengan rona wajah emosi.

Advertisement

 

Advertisement
Kata Kunci : Banjir Sukoharjo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif