Jatim
Selasa, 22 Desember 2015 - 08:05 WIB

PERTAMBANGAN BOJONEGORO : Parah, Kerusakan Lingkungan Bojonegoro Akibat Sumur Minyak

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kawasan pertambangan minyak di sumur tua, Bojonegoro. (JIBI/Solopos/Antara/Slamet Agus Sudarmojo)

Pertambangan Bojonegoro yang dilakukan penambang tradisional telah menyebabkan kerusakan parah lingkungan hidup.

Madiunpos.com, BOJONEGORO — Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur menyatakan kerusakan lingkungan hidup akibat aktivitas pertambangan di kawasan sumur minyak tua pada sejumlah desa Kecamatan Kedewan, Bojonegoro semakin parah dalam sepuluh tahun terakhir.

Advertisement

“Kerusakan lingkungan di penambangan sumur minyak tua semakin parah karena bertambahnya jumlah sumur minyak, dalam 10 tahun terakhir,” kata Kepala BLH Pemkab Bojonegoro Elzadeba Agustina, di Bojonegoro, Senin (21/12/2015).

Ia menjelaskan kerusakan lingkungan hidup di kawasan ladang sumur minyak tua di Kecamatan Kedewan, untuk memperbaiki tidak cukup 100 tahun. Ia lalu memberikan gambaran kawasan hutan daerah setempat mulai terbuka dan gersang.  Bukan hanya itu, di kawasan setempat juga dipenuhi ratusan dapur penyulingan minyak tradisional yang mengakibatkan lapisan atas tanah di kawasan setempat tercemari minyak mentah.

“Di lokasi lapangan sumur minyak dan sekitarnya, pohon ditanam sulit bisa tumbuh,” tandasnya. Dijelaskannya, di kawasan hutan setempat kini penuh dengan sumur minyak baik sumur minyak tua, maupun pengeboran baru yang jumlahnya mencapai 722 titik.

Advertisement

Oleh karena itu, ia meminta penanganan pengelolaan lapangan sumur minyak tua di sejumlah desa di Kecamatan Kedewan, bukan hanya masalah sosial tetapi juga penanganan kerusakan lingkungan. “Kami akan mengusulkan penanganan kerusakan lingkungan di penambangan sumur minyak tua juga mendesak ditangani dalam pertemuan dengan berbagai pihak terkait, Rabu (23/12/2015),” katanya.

2 Sumur Percontohan
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemkab Bojonegoro Agus Supriyanto akan memasukkan masalah lingkungan dalam penanganan pengelolaan lapangan sumur minyak tua di Kecamatan Kedewan. “Kalau dibiarkan jelas kerusakan lingkungan akan bertambah parah,” katanya, menegaskan.

General Manager Pertamina EP Asset IV Field Cepu, Jawa Tengah, Wisnu Hindadari, sependapat dengan pemkab bahwa lapangan sumur minyak tua perlu diperbaiki, untuk memperbaiki kerusakan lingkungan di kawasan hutan setempat. Untuk itu, lanjut dia, Pertamina EP membuat dua contoh sumur minyak tradisional yang aman, karena dilengkapi dengan pagar dan penyaring, untuk memisahkan minyak dan air, sehingga tidak merusak lingkungan. “Biaya pembuatannya tidak mahal sekitar Rp100 juta per sumur minyak,” ucapnya.

Advertisement

Sesuai rencana, pemkab akan membahas berasma Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, SKK Migas dan perwakilan penambang untuk menyelesaikan permasalahan pengelolaan sumur minyak tua di Kecamatan Kedewan, Rabu (23/12/2015).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif