Jogja
Selasa, 22 Desember 2015 - 18:40 WIB

LAYANAN KESEHATAN : Dibanding Dokter Spesialis, Dokter Umum Lebih Ramai Klaim BPJS

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan hanya menerima klaim 20% dari penyakit yang ditangani dokter spesialis.

Ilustrasi kartu BPJS (JIBI/Dok)

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL – Hampir seluruh mahasiswa kedokteran di Indonesia lebih memilih untuk menjadi Dokter Spesialis ketimbang dokter umum. Padahal Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan hanya menerima klaim 20% dari penyakit yang ditangani dokter spesialis.

Hal ini membuat para dokter spesialis malah memilih bekerja di layanan primer, seperti puskesmas atau klinik. Sikap ini seolah-olah menggambarkan lulusan dokter spesialis tidak ada pekerjaan sehingga memilih terjun ke layanan primer. Akibatnya layanan primer jadi kurang optimal.

Wakil Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umat (MPKU) Muhammadiyah, Erwin Santosa mengaku perlu ada program pendidikan untuk meningkatkan kualitas dokter pada layanan primer. Diharapkan program Dokter Layanan Primer (DLP) bisa menjadi solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan di atas.

Advertisement

“Ini bukan masalah dokter spesialis, tapi pilihan pekerjaan yang kurang tepat membuat pelayanan primer seperti di Klinik Pratama Muhammadiyah kurang maksimal. Makanya dibutuhkan program Dokter Layanan Primer (DLP),” kata Erwin saat seminar bertajuk “Pendidikan Dokter Layanan Primer (DLP) untuk Memperkuat Pelayanan Kesehatan Primer yang Berkualitas” di Convention Hall RSU PKU Muhammadiyah Gamping, Senin (21/12/2015).

Erwin menjelaskan Kondisi Klinik Pratama Muhammadiyah saat ini kekurangan dokter tetap. Hal ini juga dipengaruhi oleh sikap para dokter baru yang lebih memilih mengambil pendidikan spesialis dengan keyakinan bahwa menjadi dokter spesialis dapat membawa prestise dan kemakmuran.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif