Soloraya
Senin, 21 Desember 2015 - 05:00 WIB

DANA DESA SUKOHARJO : Waktu Mepet, Dana Desa Hanya Digunakan untuk 2 Proyek Fisik

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi dana pinjaman (JIBI/Solopos/Dok.)

Dana desa Sukoharjo digunakan untuk membiayai dua proyek fisik karena waktunya mepet.

Solopos.com, SUKOHARJO – Bantuan dana desa tahap III senilai Rp58 juta-Rp60 juta di Sukoharjo digunakan untuk membiayai satu-dua kegiatan fisik di perdesaan. Pengerjaan proyek kegiatan fisik bakal digenjot lantaran waktunya sangat mepet.

Advertisement

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapermas) Sukoharjo, Sri Lestari, mengatakan bantuan dana desa asal pemerintah mulai dicairkan pada akhir pekan ini. Dana desa itu hanya digunakan untuk membiayai dua kegiatan fisik lantaran waktunya sangat mepet.

Pengerjaan kegiatan fisik ditenggat hingga akhir Desember. “Waktu pengerjaan kegiatan fisik hanya 10 hari. Karena itu, seluruh elemen masyarakat harus bahu membahu mengerjakan kegiatan fisik agar rampung tepat waktu,” kata dia, Sabtu (19/12/2015).

Menurut dia, desa bisa mengerjakan satu kegiatan fisik apabila volume pekerjaan besar. Misalnya, pengaspalan jalan dengan panjang lebih dari tiga kilo meter. Apabila volume pekerjaan kecil maka ada dua kegiatan fisik yang dikerjakan.

Advertisement

Sebagian kepala desa maupun perangkat desa telah berkonsultasi menyusun laporan pertanggungjawab (lpj) dana desa tahap I dan II yang berisi progres kegiatan fisik yang disertai perincian biaya yang digunakan. Untuk mencairkan dana desa tahap III, setiap kepada desa atau perangkat desa wajib menyusun laporan pertanggungjawab (lpj) dana desa tahap I dan II.

“Rencana anggaran biaya (RAB) bangunan kan telah disusun saat pencairan dana desa tahap I dan II. Nah, sekarang kepala desa atau perangkat desa hanya tinggal menyusun lpj,” ujar dia.

Dana desa tahap I dan II sebesar 80 persen telah diterima setiap desa pada Oktober. Setiap desa rata-rata menerima dana desa senilai Rp170 juta.

Advertisement

Dana desa itu langsung digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur perdesaan seperti pengecoran jalan, perbaikan jembatan dan saluran irigasi pertanian.

Menurut Lestari, kendala utama pengerjaan kegiatan fisik dana desa tahap I dan II lantaran kurangnya sarana dan prasana seperti alat berat. Imbasnya, proges pengaspalan jalan di setiap desa lambat dibanding kegiatan fisik lainnya. “Tahun depan, kami akan mengusulkan pengadaan 12 unit stoom wall. Targetnya satu kecamatan mempunyai satu stoom wall,” papar dia.

Di sisi lain, Kepala Desa Ngasinan, Kecamatan Bulu, Ibnu Wiyatno, mengatakan dana desa tahap II akan digunakan untuk mengecor jalan perdesaan.

Menurut dia, seluruh elemen masyarakat membantu selama pengerjaan kegiatan fisik dana desa. Dia selalu berkoordinasi dengan instansi terkait ihwal pencairan dana desa maupun proges kegiatan fisik setiap bulan.

Advertisement
Kata Kunci : Dana Desa Sukoharjo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif