Soloraya
Minggu, 20 Desember 2015 - 15:00 WIB

SEKATEN 2015 : Lahan Parkir Makan bahu Jl. Jenderal Sudirman

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja menyelesaikan pemasangan wahana permainan Sekaten 2015 di halaman Benteng Vastenburg, Solo, Selasa (15/12/2015). Pemkot Solo meminta wahana permainan Sekaten 2015 dipindahkan ke Alun-alun Selatan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat karena tidak mengantongi izin resmi penyelenggaraan keramaian publik. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Sekaten 2015, bahu jalan Jl. Jenderal Sudirman menjadi lahan parkir baru akibat membeludaknya parkir motor pengunjung.

Solopos.com, SOLO–Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) berang membludaknya parkir motor pengunjung wahana permainan Sekaten hingga memakan bahu Jl. Jenderal Sudirman. Akibatnya arus lalu lintas di kawasan itu macet.

Advertisement

Kepala Dishubkominfo Yosca Herman Soedrajat menyesalkan kesemrawutan lalu lintas di Jl. Jenderal Sudirman. Hal ini dipicu karena parkir kendaraan, terutama roda dua memakan bahu jalan sisi timur Jl. Jenderal Sudirman. Ia pun tak menampik kondisi ini berdampak pada kemacetan lalu lintas di Jl. Slamet Riyadi, tepatnya perempatan Nonongan hingga Gladak. “Puncaknya tadi malam [Sabtu 19/12/2015]. Pantauan kami, kendaraan dari Nonongan menuju Gladak macet,” kata Herman sapaan akrabnya ketika dijumpai Solopos.com di sela-sela car free day (CFD), Minggu (20/12/2015).

Herman menuturkan sudah berulang kali menyampaikan larangan Benteng Vastenburg digunakan sebagai lokasi wahana permainan Sekaten. Selain mempertimbangkan Benteng Vastenburg sebagai kawasan bangunan cagar budaya (BCB), juga kesemrawutan lalu lintas. Herman telah menyampaikan kepada Penjabat (Pj) Wali Kota Budi Suharto untuk memindahkan wahana permainan ke Alun-alun Selatan atau Alun-alun Kidul (Alkid). Tak hanya itu pihaknya juga meminta Jl. Pakubuwono steril dari area pedagang Sekaten. Namun larangan itu tak digubris, bahkan kini city walk Jl. Pakubuwono sudah dipenuhi pedagang Sekaten.

“Nek ngene iki [lalu lintas semrawut] sopo sing disalahke? Jelas kalau mau mengatasinya sangat sulit. Sudah sangat crowded, terutama akhir pekan Sabtu-Minggu,” katanya.

Advertisement

Herman akan menertibkan parkir Sekaten sebagai langkah untuk mengurai kemacetan lalu lintas di sana. Ia menyiapkan kantong-kantong parkir, seperti  Jl. Mayor Kusmanto, serta belakang Benteng Vastenburg. Herman khawatir jika tidak segera ditertibkan, kemacetan lalu lintas akan semakin parah. Apalagi musim liburan sekolah ditambah dengan libur Natal dan Tahun Baru diperkirakan jumlah kendaraan luar kota masuk Solo meningkat tajam.

Menurut Herman kondisi ini akan menambah parah kemacetan di sana. “Pengunjung Sekaten tidak hanya dari Solo, tapi luar kota. Jadi kalau kita terapkan sistem gembok jelas tidak mungkin, nanti malah-malah kita disebut tidak ramah wisatawan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Solo Sutarjo mengatakan hingga kini masih menunggu instruksi resmi dari Pj. Wali Kota terkait rencana pemindahan wahana permainan ke Alkid. Semestinya, Pemkot akan merapatkan rencana tersebut dengan melibatkan berbagai satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait pada Jumat sore. Namun rapat dibatalkan sehingga belum ada kepastian mengenai nasib wahana permainan Sekaten.

Advertisement

“Kami akan melangkah kalau sudah ada instruksi resmi. Kalau belum ada ya tidak berani melangkah,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif