Soloraya
Minggu, 20 Desember 2015 - 19:15 WIB

PENANGKAPAN TERDUGA TERORIS : Ini Keanehan Warga Sukoharjo yang Ditangkap Densus Versi Tetangga

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kediaman Budiyanto di Bulu Sukoharjo (Bony Eko W/JIBI/Solopos)

Penangkapan terduga teroris dilakukan Densus 88 di Bulu Sukoharjo.

Solopos.com, SUKOHARJO — Warga mencurigai Budianto alias Abu Jundi alias Abdul Karim, 35, sejak dirinya kembali ke Dukuh Sepat RT 002/RW 003, Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, delapan bulan lalu. Kecurigaan muncul karena keluarganya sangat tertutup dan kerap menerima tamu misterius.

Advertisement

Kepala Desa Bulu, Ratno, saat ditemui wartawan di rumahnya tak jauh dari tempat tinggal Budianto, mengatakan pihak rukun tetangga (RT) curiga terhadap Budianto sejak dia datang ke kampung setelah lebih dari 20 tahun merantau.

Warga curiga karena saat dimintai tanda pengenal nama Budianto sudah berganti Abdul Karim. Selain itu dia dan dua istrinya yang dibawa pulang kampung sangat tertutup. Jika keluar rumah kedua istrinya tidak pernah menampakkan mukanya dengan menutupinya dengan cadar.

Kecurigaan menguat sejak beberapa pekan terakhir. Budianto kerap didatangi tamu lelaki tak dikenal menggunakan mobil. Terakhir, ada dua tamu lelaki yang menginap beberapa hari.

Advertisement

Minta KTP
Atas kecurigaan itu dua hari sebelum rumah digeledah aparat Densus 88/Antiteror, Sabtu (19/12/2015), pihak RT meminta Budianto menyerahkan kartu identitas tamu-tamunya. Namun, yang diserahkan hanya kartu identitas Budianto.

“Sekian puluh tahun tak ada kabarnya tiba-tiba muncul dengan keluarga seperti itu saja sudah mencurigakan. Sebenarnya pemilik rumah, Pak Pardi, sejak awal tidak mengizinkan rumahnya ditempati Budianto sekeluarga. Kelihatannya Pak Pardi kala itu sudah curiga karena mendengar informasi Budianto pernah mengikuti kelompok jihad. Namun, istri Pardi berkeras mengizinkan karena dia masih ada hubungan kerabat dengan Budianto. Ternyata kecurigaan kami benar. Informasinya dua tamu yang pernah menginap di tempat tinggal Budianto orang yang ditangkap Densus di Tasikmalaya [Jawa Barat] itu,” kata Ratno.

Tetangga Budianto, Sri, tak pernah menyangka Budianto menyimpan bahan-bahan bom. Menurut perempuan paruh baya itu kepribadian Budianto baik.

Advertisement

Sopan
Sri menyebut Budianto selalu sopan kepada orang-orang. Budianto juga dikenal sebagai orang yang aktif beribadah. Namun, kedua istrinya tak pernah bersosialisasi. Bahkan hingga kini dia tak pernah mengetahui nama dan wajah mereka.

“Budianto itu asli orang Sepat. Dia pergi dari kampung lebih dari 20 tahun lalu. Saking lamanya dia sempat dikabarkan sudah meninggal dunia. Tiba-tiba saja dia pulang membawa dua istri dan enam anak. Ya kaget. Kaget lagi dia ternyata dia mengubur bom [bahan bom],” ucap Sri.

Pantauan Solopos.com, tak ada aktivitas apapun yang terlihat di halaman tempat tinggal Budianto. Di halaman itu terdapat jemuran pakaian perempuan dan anak-anak.

Saat Solopos.com tiba, tirai di bagian dalam rumah tersingkap. Seperti ada orang yang menyingkapkannya. Namun, saat Solopos.com mengetuk pintu beberapa kali tidak ada yang membukakan pintu. Espos mendengar ada suara perbincangan anak-anak dan orang dewasa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif