Soloraya
Sabtu, 19 Desember 2015 - 07:00 WIB

PENEMUAN MAYAT SUKOHARJO : Kakek-Kakek Tewas Tenggelam

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi jenazah. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Penemuan mayat Sukoharjo terjadi di Sungai Cabak, Kecamatan Mojolaban.

Solopos.com, SUKOHARJO–Seorang kakek-kakek bernama Doto Wiyono, 80, warga RT 004/RW 001, Dusun Ngledok, Desa Dukuh, Kecamatan Mojolaban ditemukan tewas di aliran Sungai Cabak, Desa Demakan, Kecamatan Mojolaban, Jumat (18/12/2015) sekitar pukul 13.00 WIB. Wiyono diduga terjatuh dan tewas tenggelam di sungai.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Jumat, menyebutkan penemuan mayat diketahui kali pertama oleh warga setempat bernama Trimin, 50 dan Sri Rahayu, 45.

Kala itu, mereka melihat benda mencurigakan yang tersangkut diantara bebatuan sungai. Lantaran curiga, mereka mendekati benda mencurigakan tersebut. Sontak, mereka kaget bukan kepalang karena benda mencurigakan itu ternyata sesosok mayat yang mengambang di sungai.

Mereka langsung memberitahu warga lainnya tentang penemuan mayat itu. Sebagian warga langsung melaporkan penemuan mayat ke Mapolsek Mojolaban. Tak berapa lama kemudian, polisi dan tim dokter mendatangi lokasi kejadian.

Advertisement

Kapolsek Mojolaban, AKP Priyono, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, mengatakan mayat yang ditemukan warga memakai kaus warna biru muda dan celana pendek hitam. Diduga kuat, korban terpeleset dan terjatuh ke sungai.

Dia sempat hanyut beberapa ratus meter sebelum ditemukan warga. “Korban diduga terpeleset saat berjalan kaki di pinggir sungai dan langsung tenggelam di sungai,” kata dia kepada Solopos.com, Jumat.

Setelah diangkat dari sungai, ternyata ada warga setempat yang mengenali identitas mayat itu. Mayat itu adalah Wiyono, warga Desa Dukuh, Kecamatan Mojolaban yang bermata pencaharian sebagai petani. Wiyono diketahui kerap melewati pinggir sungai saat pergi dan pulang bercocok tanam.

Advertisement

Sementara tim dokter dari Puskesmas Mojolaban langsung memeriksa kondisi mayat. Berdasarkan hasil pemeriksaan tim dokter, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Wiyono. “Memang ada luka goresan di kepala, telinga dan hidung namun bukan tanda-tanda kekerasan. Mungkin luka goresan itu lantaran tubuh Wiyono terantuk batu-batu cadas di dasar sungai,” terang Kapolsek.

Menurut Kapolsek, diperkirakan waktu kematian Wiyono sekitar sejam sebelum ditemukan warga. Jenazah Wiyono langsung diserahkan kepada pihak keluarganya untuk dimakamkan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif