Soloraya
Sabtu, 19 Desember 2015 - 22:43 WIB

PENANGKAPAN TERDUGA TERORIS : Warga Sukoharjo Beristri 4 Itu Sempat Menghilang 20 Tahun

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kediaman Budiyanto di Bulu Sukoharjo (Bony Eko W/JIBI/Solopos)

Penangkapan terduga teroris dilakukan Densus 88 di Bulu, Sukoharjo.

Solopos.com, SUKOHARJO –Budianto alias Abu Jundi alias Abdul Karim, warga RT 002/RW 003, Dusun Sepat, Desa Bulu, Kecamatan Bulu ditangkap tim detasemen khusus (Densus) 88 Antiteror di sekitar Simpang Empat Carikan, Sabtu (19/12/2015) sekitar pukul 07.15 WIB.

Advertisement

Seorang kerabat keluarga Budianto, Yuli, mengungkapkan Budianto menghilang selama lebih dari 20 tahun. Dia dan keluarga tidak mengetahui keberadaan Budianto. [Baca: Densus Temukan Bahan Membuat Bom di Kediaman Warga Sukoharjo]

Tiba-tiba, Budianto pulang kampung saat puasa lalu. Budianto lantas menempati rumah kosong milik keluarganya di Desa Bulu, Kecamatan Bulu.

Budianto diketahui mempunya empat istri dan anak yang jumlahnya lebih dari 10 anak.Dia tinggal bersama bersama kedua istri dan beberapa anaknya. Sementara istri lainnya tinggal di Semarang dan luar Jawa.

Advertisement

“Saat saya masih kecil, Pak Budi [Budianto] pergi merantau dan menghilang selama lebih dari 20 tahun. Keluarga tidak tahu keberadaannya karena tak pernah pulang kampung,” ujar dia.

Dia tidak mengetahui pekerjaan yang ditekuni Budianto sejak pulang ke Sukoharjo. Budianto selalu ke luar rumah setiap pukul 08.00 WIB dan pulang sekitar pukul 17.00 WIB. Dia lebih banyak menghabiskan waktu bersama istri dan anaknya di dalam rumah.

“Beliau [Budianto] agak tertutup, setelah pulang kerja langsung masuk rumah. Pintu dan jendela rumahnya tak pernah sekalipun dibuka,” tutur Yuli.

Advertisement

Di sisi lain, seorang tetangga rumah Budianto,Warno, sempat mencurigai dua teman Budianto yang menginap di rumahnya selama dua pekan terakhir. Kedua teman Budianto jarang bersosialisasi dengan warga setempat.

Warno mengaku menyaksikan langsung saat salah satu teman Budianto menggali tanah untuk menyimpan bahan-bahan kimia yang diduga untuk merakit bom. “Saya melihat langsung saat menyimpan benda mencurigkan di dalam tanah. Ciri-ciri orangnya kepalanya botak,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif