Penangkapan terduga teroris dilakukan Densus 88 di Sukoharjo, Sabtu siang tadi.
Solopos.com, SUKOHARJO – Seorang terduga teroris berinisial Budianto alias Abu Jundi alias Abdul Karim, warga RT 002/RW 003, Dusun Sepat, Desa Bulu, Kecamatan Bulu ditangkap tim detasemen khusus (Densus) 88 Antiteror di sekitar Simpang Empat Carikan, Sabtu (19/12/2015) sekitar pukul 07.15 WIB.
Saat penggeladahan di rumah Abu Jundi ditemukan bahan-bahan kimia yang diduga digunakan untuk merakit bom seperti pupuk urea, paku, gotri dan parafin yang ditanam di tanah.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, Sabtu , menyebutkan tim Densus 88 telah mengintai gerak-gerak Budianto sejak awal Desember.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, Sabtu , menyebutkan tim Densus 88 telah mengintai gerak-gerak Budianto sejak awal Desember.
Saat ditangkap, Budianto mengendarai sepeda motor sendirian di sekitar kawasan Carikan. Tim Densus 88 lantas mengembangkan penyelidikan dengan mendatangi dan menggeledah rumah Budianto.
Tim Densus 88 menemukan sejumlah barang bukti (BB) bahan pembuat bom berupa pupuk urea, parafin, gotri, pipa dan parafin. Selain itu, tim Densus 88 juga menemukan pedang dan beberapa buku berisi cara membuat bom dan jihad di dalam rumah Budianto. Seluruh BB disita dan dibawa oleh tim Densus 88.
“Kami tidak tahu Budianto termasuk jaringan kelompok teroris yang mana. Densus 88 yang lebih tahu. Ada 25 item BB yang ditemukan di rumah Budianto saat penggeledahan,” kata dia, saat ditemui wartawan di Mapolres Sukoharjo, Sabtu.
Sebelumnya, Tim Densus 88 juga menangkap dua terduga teroris lainnya di Tasikmalaya, Jawa Barat. Dua terduga teroris itu adalah teman Budianto. Mereka diketahui menginap di rumah Budianto selama dua pekan terakhir. Namun, Kapolres tidak mengetahui secara jelas identitas dua terduga teroris lainnya yang ditangkap di Tasikmalaya.
Lubang Dekat Rumah
Sejumlah bahan kimia yang diduga untuk merakit bom disimpan di tanah di sekitar musala rumah Budianto. Bahan-bahan kimia itu yakni pupuk urea dan parafin.“Dua terduga teroris lainnya tidak ditangkap di Sukoharjo melainkan Tasikmalaya, Jawa Barat,” ujar Kapolres.
Di sisi lain, seorang tetangga rumah Budianto,Warno, sempat mencurigai dua teman Budianto yang menginap di rumahnya selama dua pekan terakhir. Kedua teman Budianto jarang bersosialisasi dengan warga setempat.
Warno mengaku menyaksikan langsung saat salah satu teman Budianto menggali tanah untuk menyimpan bahan-bahan kimia yang diduga untuk merakit bom.
“Saya melihat langsung saat menyimpan benda mencurigkan di dalam tanah. Ciri-ciri orangnya kepalanya botak,” kata dia.