Jateng
Sabtu, 19 Desember 2015 - 13:50 WIB

HUT KORPRI : Lezatnya, Aneka Rasa Nasi Goreng Kreasi Bapak-Bapak PNS

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) dari berbagai satuan kerja perangkat daerah (SKPD) mengikuti Lomba Nggoreng Sego, yang digelar dalam rangka HUT Korpri dan Hari Ibu, di Pendapa Pemkab Boyolali, Sabtu (19/12/2015). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

HUT KORPRI diperingati di Boyolali dengan lomba memasak nasi goreng oleh para PNS.

Solopos.com, SOLO-Keriuhan mulai nampak terdengar di Pendapa Ageng Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali, Sabtu (19/12/2015) pagi. Selain suara gelak tawa dan canda, terdengar pula suara nyaring benturan ringan alat-alat memasak. Sebanyak 176 pegawai negeri sipil (PNS) tengah sibuk mengikuti lomba memasak bertajuk Lomba Nggoreng Sego.

Advertisement

Uniknya, lomba memasak nasi goreng itu tidak diikuti ibu-ibu PNS melainkan pria. Mulai dari pejabat eselon hingga staf ikut meramaikan ajang yang digelar dalam rangka HUT Korpri.

Bermacam ekspresi terlihat selama lomba memasak berlangsung. Ada yang santai, ada yang sambil bercanda, ada pula yang serius. Tak sedikit pula di antara mereka yang terlihat sangat buru-buru. Mereka diberi waktu 60 menit untuk memasak nasi goreng.

Di menit ke 30, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Boyolali, Hendrarto Setyo Wibowo, selesai menggoreng nasi. Kini giliran mengemas sajian agar lebih menarik. Saat itu, dia memasak berhadap-hadapan dengan Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Boyolali, Darmanto, yang juga mulai menata sajian hasil masakannya.

Advertisement

“Wah, biasanya kalau memasak di rumah bisa sambil merokok, kalau di sini ya ndak bisa,” ucap Hendrarto, di sela-sela kesibukannya. Tiba-tiba salah seorang staf perempuan mendekatinya, “Pak, dikasih hiasan dari cabai merah Pak.” Hendrarto pun bingung, “Terus ditaruh di sebelah mana?”

Staf itu mempersilakan agar pimpinannya berkreasi sendiri. “Mangga terserah bapak ditaruh di mana, buat mempercantik saja kok.” Hendrarto menamai nasi goreng buatannya dengan nasi goreng demokrasi. “Ini kan ada macam-macam warna hiasan. Ada merah, hijau, kuning, putih,” kata dia.

Tak mau kalah, Darmanto pun mengemas sedemikian rupa agar nasi goreng buatannya lebih menarik dibanding nasi goreng demokrasi buatan Kepala Bappeda. Dia sudah menyediakan beragam bahan tambahan salah satunya sosis. “Ini namanya nasi goreng meong. Sosis ini saya pakai untuk menghias agar nasi goreng ini berbentuk menyerupai kepala kucing,” kata Darmanto.

Advertisement

Meskipun 176 PNS itu berkompetisi namun tak jarang di antara mereka berbagi bahan tambahan agar hasilnya sama-sama menarik dan enak. Camat Mojosongo, Hendrayanto BL, yang membuat nasi goreng nano-nano, sesekali meminta tolong kepada “supporternya” (istri dan stafnya) agar mencicipi hasil masakannya terlebih dahulu, apakah sudah enak atau belum, baru kemudian dikemas.

“Khusus hari ini saya memasak untuk ibu-ibu. Ibu-ibu tidak usah masak di rumah, saya masakkan di sini, spesial hari Sabtu,” ujar dia.

Pj Bupati Boyolali, Sri Ardiningsih, mengatakan lomba memasak dalam HUT Korpri dan Hari Ibu. “Pesertanya adalah bapak-bapak PNS. Kami pilih menu nasi goreng karena menu ini digemari dan sangat familier di semua kalangan,” kata Sri. Bapak-bapak PNS itu ditantang untuk membuat nasi goreng dengan tiga kriteria penilaian yakni rasa, proses memasak, dan penyajian.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif