Jogja
Jumat, 18 Desember 2015 - 05:20 WIB

KONFLIK APTRI : Munas APTRI Versi Sumitro Diadakan di Jogja, Ini Hasilnya

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengolahan tebu di pabrik gula (JIBI/Bisnis/Antara)

Konflik APTRI untuk munas diadakan sebagai ajang evaluasi pengurus.

Harianjogja.com, JOGJA – Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) versi Munas Bali Sumitro Samadikun menyatakan Musyawarah Nasional (Munas) IV yang berlangsung di Yogyakarta pada 17-19 Desember 2015 merupakan ajang evaluasi seluruh kepengurusan asosiasi itu.

Advertisement

“Munas ini menjadi ajang evaluasi seluruh elemen kepengurusan selama masa baktinya,” kata Sumitro seusai membuka Munas IV Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) seperti dilansir dari Antara, Kamis (17/12/2015).

Menurut dia, melalui forum Munas tersebut apabila kepemimpinannya masih dikehendaki maka akan maju kembali. Tetapi jika dianggap tidak lagi mampu mengemban amanah, ia mempersilakan dipilih kandidat yang baru.

Advertisement

Menurut dia, melalui forum Munas tersebut apabila kepemimpinannya masih dikehendaki maka akan maju kembali. Tetapi jika dianggap tidak lagi mampu mengemban amanah, ia mempersilakan dipilih kandidat yang baru.

“Ketua kan maksimal dua kali menjabat. Dengan demikian akan selalu ada penyegaran dalam roda kepengurusan APTRI,” kata dia.

Sumitro juga membantah bahwa Munas IV tersebut mendapat penolakan dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) maupun Dewan Pimpinan Cabang (DPC) asosiasi itu di berbagai daerah, seperti yang diberitakan di media sebelumnya.

Advertisement

“Tidak ada penolakan, memang ada yang saya belum lihat yakni DPD Jawa Barat, itupun DPC-nya saya lihat hadir,” kata Sumitro.

Acara Munas yang dihadiri sekitar 230 peserta perwakilan DPD APTRI serta direksi pabrik gula dari berbagai daerah itu dibuka oleh Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) DIY Sutarto, mewakili Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Sementara Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang sedianya dijadwalkan membuka Munas, batal hadir.

Ketua Panitia Munas IV APTRI, Nur Khabsyin mengatakan ketidak hadiran Menteri Pertanian serta para pejabat lainnya bukan disebabkan keengganan hadir, melainkan terhalang dengan acara lainnya.

Advertisement

Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi DPD APTRI Jawa Tengah Ali Ma’sum mengatakan semula pengurus DPD APTRI Jawa Tengah memang diisukan tidak akan menghadiri Munas tersebut.

Namun, menurut Ali tidak ada alasan untuk tidak hadir sebab Munas tersebut, dianggapnya justru sebagai forum untuk mengklarifikasi baik maupun buruknya kinerja kepengurusan APTRI pimpinan Sumitro tersebut.

“Acara ini bisa menjadi forum klarifikasi bagi kami,” katanya yang mengaku membawa serta beberapa pengurus DPD lainnya dari Jawa Tengah.

Advertisement

Sebelumnya seperti diberitakan beberapa petani tebu menyatakan sepakat tidak menghadiri Munas APTRI pimpinan Sumitro. Pernyataan itu antara lain disampaikan perwakilan petani tebu dari Makassar Andi Mappatoba, serta Ketua dan Wakil APTRI PG Camming, Sulsel Andi Darmawan dan Mualim Ahmad, “Kami sepakat tidak akan hadir pada Munas tersebut karena kami menilai keberadaan APTRI versi Sumitro Samadikun tidak mendapatkan legitimasi dari petani tebu se-Indonesia,” kata Andi Mappatoba.

Advertisement
Kata Kunci : Konflik APTRI Petani Tebu
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif