Soloraya
Jumat, 18 Desember 2015 - 16:52 WIB

KECELAKAAN SUKOHARJO : Tenggelam di Kubangan Galian C, Pelatih Silat Tewas

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Antara)

Kecelakaan Sukoharjo terjadi di lokasi bekas galian C di Nguter, Sukoharjo.

Solopos.com, SUKOHARJO–Seorang pelatih silat Perguruan Tapak Suci, Widodo, 40, tewas tenggelam di kubangan berlumpur di kawasan bekas galian C di Muning, Celep, Nguter, Sukoharjo, Jumat (18/12/2015) pukul 08.00 WIB. Peristiwa nahas itu terjadi saat warga Dukuh Nguter, Kelurahan Nguter, Kecamatan Nguter itu latihan bersama 50 siswa.

Advertisement

Kapolsek Nguter, AKP Didiek Noertjahjo, saat dihubungi Solopos.com, Jumat siang, menceritakan kejadian bermula saat korban bersama siswanya berlatih silat dengan menjelajahi wilayah di Dukuh Muning. Siswa itu merupakan siswa SDN 02 Celep. Suatu ketika mereka sampai di lokasi bekas galian C. Ada sekelompok siswa yang bermain di dekat kubangan berlumpur dan dipenuhi air. Lalu salah satu dari mereka ada yang terpeleset ke kubangan.

Peristiwa itu sontak membuat Widodo langsung menceburkan diri ke kubangan ingin menolong siswa itu. Namun, dia justru terjebak di kubangan sementara muridnya bisa selamat. Widodo pun tenggelam di kubangan yang dalamnya diperkirakan lebih dari 2 meter. Siswa-siswa yang mengetahui kejadian itu langsung meminta tolong kepada warga sekitar. Warga sampai di lokasi membutuhkan waktu beberapa lama lantaran jarak lokasi kejadian dan perkampungan mencapai 200 meter.

“Diduga kaki korban saat itu terjebak di lumpur jadi enggak bisa menyelamatkan diri. Setelah berhasil dievakuasi korban sudah meninggal dunia,” kata Kapolsek mewakili Kapolres, AKBP Andy Rifai.

Advertisement

Kronologi berbeda disampaikan pelatih silat Perguruan Tapak Suci di Sukoharjo, Parno. Menurut dia, Widodo berada di kubangan bukan karena ingin menolong siswa yang tercebur. Menurut dia, Widodo masuk ke kubangan karena tak sengaja menginjak ujung celana panjangnya sendiri saat melangkah di dekat kubangan. Hal itu membuatnya terjatuh ke kubangan. “Waktu itu dia dari kejauhan berlari kecil ke arah siswa yang bermain di dekat kubangan.

Sedianya dia ingin memperingatkan siswanya agar tidak bermain di situ. Saat sudah dekat dengan kubangan dia kesrimpet celana dan terjatuh ke kubangan. Orang pintar berenang pun sulit selamat kalau tercebur di situ karena penuh lumpur dan air. Dalamnya lebih dari 8 meter,” kata Parno.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif