Jogja
Kamis, 17 Desember 2015 - 03:40 WIB

Dirazia, 2 Pelajar Sleman Positif Ngoplo

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Dua pelajar salah satu sekolah setingkat SMA berlokasi di Kecamatan Mlati positif mengonsumsi psikotropika

 

Advertisement

Foto Pil Koplo
JIBI/Harian Jogja/Reuters

Harianjogja.com, SLEMAN – Petugas Satresnarkoba Polres Sleman menggelar razia secara serentak di sejumlah sekolah, Ranu (16/12). Dua pelajar salah satu sekolah setingkat SMA berlokasi di Kecamatan Mlati positif mengonsumsi psikotropika.

Kasat Resnarkoba Polres Sleman AKP Anggaito Hadi Prabowo menjelaskan, pihaknya menerjunkan 16 personel untuk melakukan razia di sejumlah sekolah. Sasarannya adalah untuk mengantisipasi kemungkinan adanya dugaan narkoba yang beredar di kalangan pelajar. Terbukti hasil razia, ditemukan dua pelajar yang positif psikotropika. “Di satu sekolah itu kami temuan dua pelajar positif psiko, kebetulan empat kelas yang dirazia. Mereka mengakui mengonsumsi obat [pil koplo], dapat barang tersebut dari kakak kelasnya,” tegas Angga, Rabu (16/12).

Advertisement

Dari dua pelajar tersebut, satu diantaranya mengonsumsi pil berlogo merci. Pil ini disebut-sebut merupakan ekstasi yang biasa dikonsumsi kalangan menengah ke atas. Sementara satu pelajar lagi belum diketahui jenis pilnya, tetapi dari hasil pemeriksaan pil yang dikonsumsi berwarna hijau yang merupakan sejenis obat penenang. “Saat dirazia, mereka [murid] sempat panik,” ujarnya.

Ia menambahkan, dalam razia di kelas jurusan IPA, pihaknya mendapatkan pelajar yang menyimpan senjata airgun di tasnya. Benda itu pun langsung diamankan petugas karena berbahaya jika disalahgunakan, seperti untuk tawuran dan sejenisnya. Sepucuk airgun itu dilengkapi dengan peluru gotrik. “Itu berbahay, senjatanya pakai gas jadi daya tembaknya lebih kuat,” ujarnya.

Selain dua pelajar yang positif mengonsumsi narkoba, pihaknya juga mengamankan dua pelajar lainnya. Angga menegaskan, pihaknya masih berkoordinasi dengan sekolah dan Dinas Pendidikan untuk menuntaskan kasus tersebut. “Total ada empat yang kami amankan, ini masih koordinasi dengan sekolah terkait kelanjutan kasus,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif