Jateng
Rabu, 16 Desember 2015 - 10:50 WIB

HARI JUANG KARTIKA : "TNI Harus Selalu Manunggal dengan Rakyat"

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi (belakang lima dari kanan) memberikan penghormatan kepada pasukan defile pada upacara Hari Juang Kartika TNI AD 2015 di Lapangan Parade Makodam IV/Diponegoro Watugong Semarang, Selasa (15/12/2015). (Insetyonoto/JIBI/kanalsemarang)

Hari Juang Kartika diperingati secara sederhana di Lapangan Parade Makodam IV/Diponegoro Watugong Semarang.

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Peringatan Hari Juang Kartika TNI Angkatan Darat (AD) 2015 di Lapangan Parade Makodam IV/Diponegoro Watugong Semarang, Selasa (15/12/2015), berlangsung sederhana. Sebagai inspektur upacara (Irup) Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IV/Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi.

Advertisement

Seusai upacara dilaksanakan defile pasukan peserta upacara antara lain dari Yonif 400/Raider, YonArhanudse-15, Kopassus, Yonkav, Denpom, serta pegawai negeri sipil (PNS) Kodam. Serta penampilan kesenian musik kentongan dan tarian dari Banyumas yang melibatkan puluhan orang warga, serta dari anggota TNI dan Polri. Puncak acara ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Pangdam didampingi istri kemudian diserahkan kepada prajurit Kodam IV/Diponegoro berprestasi.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono dalam amanat yang dibacakan Pangdam IV/Diponegoro mengatakan sebagai salah satu pilar penopang tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) maka TNI AD harus menjadi kekuatan yang profesional, kuat, kokoh, dan andal saja.

“Selain itu juga harus selalu menunggal dengan rakyat. Sejarah telah membuktikan bahwa kebersamaan TNI dan rakyat sebagai kekuatan yang sinergis telah berhasil mengatasi berbagai ancaman, gangguan, dan hambatan yang dihadapi bangsa Indonesia,” beber KSAD.

Advertisement

Mulyono berkeyakinan negara Indonesia akan tetap berdiri dengan kokoh, bila rakyat menyatu dengan TNI, serta didukung komponen bangsa lainnya bersatu padu dan bersinergi membangun bangsa. KSAD mengingatkan kembali pesan Panglima Besar Jenderal Soedirman bahwa Negara Indonesia tidak cukup dipertahankan oleh tentara saja, maka perlu sekali mengadakan kerja sama yang seerat-eratnya dengan golongan serta badan-badan di luar tentara.

“Pesan Bapan TNI [Jenderal Soedirman] tersebut hendaknya selalu tergelorakan dalam hati dan pikiran setiap prajurit TNI AD, serta menjadi landasan moral dalam berpikir, bersikap, dan bertindak,” ujar Mulyono.

Sejalan dengan kemajuan jaman, imbuh KSAD, TNI AD memang harus terus berkembang dan membangun dirinya menjadi organisasi yang semakin modern dan profesional. “Tetapi sekali lagi, TNI AD tidak pernah boleh meninggalkan jati diri dan roh perjuangan sebagai tentara rakyat,” tandasnya.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif