Soloraya
Selasa, 15 Desember 2015 - 21:40 WIB

PARIWISATA SOLO : Pemkot Pangkas Anggaran Event Budaya Rp5 Miliar, Ini Alasannya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kirab Budaya Grebeg Astana Utara, Minggu (23/11/2014). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Pariwisata Solo, pemangkasan anggaran event budaya sebagai bentuk evaluasi Pemkot Solo terhadap event budaya.

Solopos.com, SOLO–Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memangkas alokasi anggaran pelaksanaan kegiatan budaya tahunan hingga Rp5 miliar, dari Rp15 miliar pada tahun depan. Pemangkasan anggaran ini sebagai bentuk evaluasi Pemkot akan pelaksanaan event budaya di Kota Bengawan.

Advertisement

Penjabat (Pj) Wali Kota Solo Budi Suharto menilai kegiatan event budaya, termasuk kirab budaya yang dilaksanakan di seluruh kelurahan belum mampu mendongkrak pariwisata di Solo. Ia bahkan menilai kirab budaya itu tidak efektif.

Dari hasil evaluasi pelaksanaan event budaya kelurahan, Budi mengatakan selain tidak efektif juga dinilai kurang greget. Event budaya belum dikemas menarik sehingga tak banyak berdampak signifikan dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

“Perlu ada integrasi kirab budaya kelurahan satu dengan yang lain. Artinya kirab budaya ke depan tidak digelar di tiap kelurahan lagi, tapi kita gabungkan,” katanya ketika dijumpai wartawan di rumah dinas wakil wali kota (wawali) Solo, Selasa (15/12/2015).

Advertisement

Menurut Budi, kegiatan budaya yang monoton itu-itu saja membuat masyarakat mulai jenuh. Kondisi ini bahkan diperparah dengan kemacetan lalu lintas sebagai dampak kegiatan budaya dengan menutup jalan. Padahal kegiatan budaya yang dilaksanakan Pemkot setiap tahunnya mencapai 58 agenda. Atas kondisi ini, Pemkot memangkas kegiatan budaya di tahun depan. Dari sebelumnya tahun ini ada 58 event budaya, sedangkan tahun depan hanya ada 20 agenda budaya.

“Jadi nanti kami hanya ada 20 kirab saja. Tapi ini bukan berarti kirabnya dikurangi, hanya nantinya akan digabungkan kelurahan satu dengan lain ke dalam satu kirab,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo Eny Tyasni Suzana mengatakan ada pemangkasan anggaran untuk kegiatan penyelenggaraan event budaya di tahun depan. Eny menyebutkan di 2015, Pemkot mengalokasikan anggaran untuk event budaya senilai Rp15 miliar. Namun di APBD 2016, Pemkot memangkas anggaran event budaya senilai Rp5 miliar atau tinggal Rp10 miliar. Dana ini diharapkan bisa dimanfaatkan dengan baik. “Kami sudah mengevaluasinya dan memang perlu pemangkasan anggaran. Ini juga terkait anggaran Pemkot yang tengah diprioritaskan untuk infrastruktur,” katanya.

Advertisement

Eny mengatakan kegiatan budaya Pemkot selama ini tidak hanya sekadar mengandalkan APBD. Melainkan ada beberapa event yang dilaksanakan dengan biaya mandiri melalui pihak ketiga selaku penyelenggara kegiatan. Seperti Solo International Perfoming Art (SIPA), maupun festival Payung. “Jadi tidak perlu khawatir dengan pemangkasan anggaran. Event-event budaya yang sudah terjadwal tetap akan dilaksanakan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif