Jogja
Selasa, 15 Desember 2015 - 10:20 WIB

MAKANAN BERBAHAYA : Pengawasan Lemah, Toko Kelontong Pilih Jual Makanan Tak Laik Konsumsi

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas dari Kecamatan Sedayu saat memeriksa makanan yang dijual oleh salah satu toko di kawasan Pasar Nulis, Kemusuk, Argomulyo, Senin (14/12/2015) siang. (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Makanan berbahaya ditemukan di sejumlah toko kelontong.

Harianjogja.com, BANTUL-Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubbag TU) Puskesmas Sedayu I Alim Mukhtar mengaku, pengawasan terhadap toko kelontong berskala kecil sejauh ini memang masih sangat lemah, baik oleh pihaknya maupun pihak Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) DIY. Oleh karena itulah, tak heran jika banyak toko kelontong yang kembali kedapatan menjual makanan tak laik konsumsi.

Advertisement

“Saya berharap, pihak-pihak terkait bisa lebih fokus dalam melakukan pengawasan terhadap toko-toko kecil ini,” harapnya saat ditemui wartawan di sela-sela razia, Senin (14/12/2015)

Razia kali ini, digelarnya dengan cara membagi personel menjadi 2 tim. Keduanya secara bersamaan menggelar razia di 15 toko kelontong yang ada di 2 desa, sepanjang Jl. Wates-Yogya mulai dari Desa Argomulyo hingga Desa Argosari. Tak hanya merazia makanan saja, pihaknya juga melakukan pemeriksaan terhadap kualitas kebersihan di warung-warung makan, mulai dari cara penyajian hingga sanitasinya.

Dikatakannya, sidak tersebut merupakan program rutin dari Puskesmas Sedayu I. Di tahun ini pihaknya melakukan sidak sebanyak dua kali. Ia berharap dengan adanya sidak itu, peredaran makanan tak laik konsumsi bisa lebih ditekan.

Advertisement

Terlebih, menjelang liburan seperti saat ini, jumlah konsumen makanan memang semakin meningkat. Itulah sebabnya, momentum itu kerap dimanfaatkan oleh para pedagang untuk menggenjot pendaparan mereka. “Akan sangat bahaya kalau makanan [tak laik konsumsi] itu dikonsumsi oleh anak-anak,” tegasnya.

Ia pun menduga, peredaran makanan kadaluarsa itu juga disebabkan oleh tak tertibnya pihak distributor makanan dalam mengirimkan stok dagangannya kepada toko. Akibatnya, makanan yang seharusnya sudah ditarik lantaran kadaluarsa, ternyata masih saja berada dijual oleh toko.

Terkait hal itu, Latifah, salah satu pedagang toko yang berada di kawasan Pasar Nulis, Pedukuhan Kemusuk, Desa Argomulyo membenarkan bahwa tokonya masih banyak menjual makanan yang sudah kadaluarsa. Meski begitu, ia membantah bahwa hal itu sengaja dilakukannya. “Lha wong dari distributornya saja tidak datang-datang untuk mengirimkan barang baru,” ucapnya.

Advertisement

Sebenarnya, dari pihak pengelola toko sudah memerintahkannya untuk segera menurunkan makanan-makanan tersebut dari etalase. Namun, dengan alasan waktu dan keterbatasan tenaga, pihaknya pun mengaku belum sempat menurunkan makanan yang tak laik konsumsi itu

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif