Soloraya
Selasa, 15 Desember 2015 - 10:00 WIB

FESTIVAL HUJAN 2016 : 400 Seniman bakal Unjuk Aksi di Festival Hujan 2016

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mugiyono Kasido (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Festival Hujan 2016 akan digelar pada awal Januari 2016 di Mugi Dance Studio.

Solopos.com, SOLO – Mugi Dance Studio berencana menghelat Festival Hujan 2016 dengan mengangkat semangat Ayo Menabung Air Hujan. Festival yang diagendakan pada Sabtu-Minggu (9-10/1/2016) di Pucangan, Kartasura, Sukoharjo, tersebut melibatkan sekitar 400 pelaku seni dari ujung Indonesia Barat-Timur kecuali Papua.

Advertisement

Tak hanya itu, sejumlah pelaku seni mancanegara pun akan turut unjuk kebolehan dalam acara tersebut. Koreografer sekaligus Direktur Mugi Dance Studio, Mugiyono Kasido yang lebih akrab disapa Mugi berkeinginan untuk menjadikan festival tersebut sebagai festival dengan dampak berkelanjutan.

“Konsepnya ini perayaan, merayakan hujan yang jatuh dari langit. Merespons hujan sebagai anugerah, memprovokasi orang untuk menghargai hujan. Selama ini hujan selalu jadi momok untuk berhenti beraktivitas, menjegal kreativitas,” tutur Mugi saat berbincang via telepon pada Senin (14/12/2015).

Sementara itu, Program Director Mugi Dance, Nuri Aryati, berujar meski pada dasarnya festival di tahun kedua ini sama dengan sebelumnya, namun pada prakteknya nanti dapat dipastikan festival 2016 tersebut bakal menyajikan sentuhan yang berbeda dan tak biasa.

Advertisement

Dihelat di area terbuka, ragam seni teater, wayang, tari, dan sejumlah seni pertunjukan lainnya akan dipentaskan secara natural meski di bawah hujan sekalipun. Uniknya, rerumputan, area bawah pohon bambu, kandang kerbau, pendapa, bahkan kolam dan area berlumpur akan difungsikan sebagai venue.

Sekitar 400 orang yang tergabung dalam 27 kelompok seni dari Bali, Palu, Kalimantan, Batam, Riau, Yogyakarta, Solo, Sukoharjo, Ciamis, Inggris dan Filipina akan tampil membawakan karya kolaborasi hujan mereka.

Sejumlah stan makanan, ternak cacing, dan pengolahan sampah akan ditambahkan di lokasi festival. Workshop pembuatan biopori selama 2 hari tersebut akan menjadi pelengkap.

Advertisement

“Bisa jadi ada beberapa perubahan lagi sampai mendekati hari H, seperti dari Filipina, sementara ini masih menunggu konfirmasi. Yang pasti kalau dari penampil, ini dua kali lipatnya yang pertama. Dari sekitar 40 kelompok yang mendaftar, kami saring jadi 27,” terang dia, Senin.

Hujan sebagai media bertumbuh, seperti itu pulalah roh dalam festival kali tersebut. Tak hanya melibatkan para senias profesional, pelajar SDN Pucangan 2 dan SMAN 2 Sukoharjo juga akan beraksi dalam hujan. Para pengunjung juga dibiarkan berefleksi bersama di bawah guyuran hujan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif