News
Senin, 14 Desember 2015 - 04:10 WIB

PENDIDIKAN INDONESIA : Educode 2015, Ajang Ciptakan Aplikasi Pendidikan dalam Waktu 24 Jam

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Educode 2015 (Kemendikbud.go.id)

Pendidikan Indonesia dimeriahkan dengan ajang Educode 2015 yang menantang peserta untuk membuat aplikasi pendidikan dalam 24 jam.

Solopos.com, JAKARTA – Untuk kali pertama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar ajang cipta aplikasi IT (hackathon) untuk bidang pendidikan. Ajang yang diberi nama Educode ini memberikan waktu selama 24 jam kepada pesertanya yang berada dalam satu tempat, untuk berlomba membuat aplikasi pendidikan.

Advertisement

Educode 2015 berlangsung selama dua hari, yaitu pada Sabtu-Minggu, (12-13/12/2015 )di Plaza Insan Berprestasi Kemendikbud, Jakarta. Pada hari Sabtu (12/12/2015), para peserta mulai membuat aplikasi pendidikan terhitung pada pukul 12.00 WIB, dan diberi waktu hingga Minggu (13/12/2015), pukul 12.00 WIB. Semua aktivitas mereka selama berkompetisi ini dilakukan di Plasa Insan Berprestasi dan lingkungan sekitar Kantor Kemendikbud, Jakarta. Kemudian penjurian dan pengumuman pemenang akan berlangsung pada Minggu siang (13/12/2015).

Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom), Ari Santoso mengatakan, Tujuan Educode adalah mendorong partisipasi dan kontribusi publik di bidang pendidikan melalui penciptaan solusi berbasis IT.

“Visi Educode adalah mempertemukan supply & demand antara pembuat kebijakan (Kemendikbud), inovasi dari komunitas dan pengembang, guna menghasilkan solusi yang berguna bagi masyarakat,” ujar Ari saat memberikan laporan dalam acara pembukaan Educode di Plasa Insan Berprestasi Kemendikbud, Jakarta, Sabtu pagi (12/12/2015).

Advertisement

Ari mengatakan, jumlah peserta Educode yang terdaftar ada 236 orang. Namun yang hadir untuk mengikuti kompetisi sekitar 120 orang, terdiri dari siswa SMK, mahasiswa perguruan tinggi, perusahaan, dan masyarakat umum.

“Mereka berasal dari berbagai daerah, yaitu Bali, Makassar, Medan, Bandung, Bekasi, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Boyolali, Solo, dan sebagian besar berasal dari Jakarta,” katanya.

Sementara Mendikbud Anies Baswedan dalam sambutan saat acara pembukaan seperti diberitakan Kemendikbud, Minggu (13/12/2015), menantang para peserta Educode untuk menghasilkan solusi di bidang pendidikan dengan kemampuan teknologi mereka. Ia mengatakan, saat ini teknologi telah mempenetrasi semua sektor, tapi sektor pendidikan menjadi sektor yang paling lambat pergerakannya.

Advertisement

“Kita harus bikin terobosan. Kita sudah menyaksikan berbagai teknologi pendidikan digelontorkan perusahaan raksasa,” katanya.

Mendikbud juga mengatakan, Kemendikbud berencana membangun dan memperkuat ekosistem pendidikan, karena aktor atau pelaku pendidikan jauh lebih dari sekadar guru, murid, dan orang tua. Kemendikbud juga akan membuat platform sehingga terbangun interaksi kuat dengan pelaku pendidikan untuk menemukan solusi, salah satunya solusi di bidang teknologi.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif