Jateng
Senin, 14 Desember 2015 - 11:50 WIB

HASIL PILKADA SEMARANG : KPU: Dugaan Penggelembungan Suara Hanya Fiksi Politik

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penghitungan suara (JIBI/Solopos/Dok.)

Hasil pilkada Semarang diwarnai isu soal penggelembungan suara.

Kanalsemarang.com, SEMARANG- Anggota Komisi Pemilihan Umum Jawa Tengah, Wahyu Setiawan mengemukakan, dugaan praktik penggelembungan suara salah satu pasangan calon pilkada Kota Semarang di TPS 10, Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, hanya cerita fiksi politik.

Advertisement

“Cerita fiksi politik tentang proses penggelembungan suara itu bertujuan mendelegitimasi hasil pilkada Kota Semarang,” katanya di Semarang, Minggu (13/12/2015).

Hal tersebut disampaikan Wahyu menanggapi rekomendasi pemungutan suara ulang (PSU) di TPS 10 dari Panitia Pengawas Kota Semarang berdasarkan laporan tim kuasa hukum pasangan Soemarmo HS-Zuber Safawi (MaZu).

Menurut Wahyu, seharusnya panwas Kota Semarang tidak percaya begitu saja pada pengakuan pelapor terkait dengan dugaan praktik penggelembungan suara oleh tim pasangan Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita) yang bekerja dengan ketua kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) TPS itu.

Advertisement

“Panwas mengabaikan realitas objektif, rangkaian cerita mulai dari mengambil surat suara, lalu membuang ke laut, bagi saya itu cerita fiksi politik yang dibuat sebagai pintu masuk membentuk opini publik tentang kecurangan pilkada, tujuannya mendelegitimasi hasil pilkada serentak,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, Panwas hanya memeriksa pelapor yakni Ketua KPPS TPS 10 Bandarharjo Istiyanto. Sedangkan KPU Kota Semarang telah mengklarifikasi panitia pemilihan kecamatan (PPK), Panwas kecamatan, dan enam anggota KPPS lainnya.

“Hasilnya tidak ada satupun cerita Istiyanto yang benar,” katanya.

Advertisement

Ketua KPU Kota Semarang Henry Wahyono yang dikonfirmasi terpisah memastikan bahwa pihaknya menolak rekomendasi panwas untuk melakukan PSU di TPS 10 Bandarharjo.

“Hasil pemeriksaan yang kami lakukan menunjukkan tidak ada penggelembungan suara, jadi kami tolak rekomendasi PSU,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif