Jogja
Senin, 14 Desember 2015 - 08:40 WIB

HARGA PASIR : Srimartani Langka, Srigading Masih Aman

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi truk galian C (Dok/JIBI)

Harga pasir Bantul untuk tiap daerah berbeda.

Harianjogja.com, BANTUL-Pasokan pasir di Desa Srimartani, Piyungan, Bantul terbatas, sehingga harga jual naik dari Rp800.000 menjadi Rp1,2 juta. Situasi berbeda terjadi di Desa Srigading, Sanden, Bantul.

Advertisement

Kepala Desa Srimartani, Mulyana mengungkapkan, harga satu rit pasir menembus hingga Rp1,2 juta. Sementara Kepala Desa Srigading, Sanden, Wahyu Widodo menuturkan, di wilayahnya harga satu rit pasir masih sebesar Rp500.000. Beberapa bulan lalu harga satu rit pasir hanya Rp300.000.

“Harga di sini relatif murah dibanding wilayah lain karena posisi desa kami dekat dengan penambangan pasir di daerah Srandakan di Kali Progo,” jelas Wahyu Widodo, Sabtu (12/12/2015)

Tidak stabilnya harga pasir mengakibatkan pemerintah desa kesulitan membuat laporan penggunaan anggaran.

Advertisement

“Karena sudah ada SHBJ [standar harga barang dan jasa] untuk setiap pembelian pasir. Tapi kalau harga ternyata di atas SHJB ini yang membingungkan laporannya bagaimana,” ujarnya.

Di desanya kata dia, kebutuhan pasir melonjak drastis menyusul penggunaan dana desa untuk pembangunan fisik. Sekitar 70% anggaran yang masuk ke desa digunakan untuk pembangunan fisik seperti jalan atau irigasi.

Kelompok Penambang Pasir Progo sebelumnya menyatakan, pasokan pasir di lokasi penambangan terus menipis lantaran terus dikeruk. Suplai pasir diperkirakan kembali nonrmal saat terjadi hujan deras dan bajir yang membawa material pasir dari Gunung Merapi ke Sungai Progo.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif