Soloraya
Senin, 14 Desember 2015 - 19:25 WIB

BENCANA KLATEN : Terkikis Arus Sungai, Bangunan Gudang di Wedi Hancur

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI)

Bencana Klaten menyebabkan sebuah bangunan gudang hancur akibat fondasi terkikis arus sungai.

Solopos.com, KLATEN–Talut Sungai Ujung di Dukuh Tanggul, Desa Kalitengah, Wedi ambrol sepanjang 20 meter. Akibatnya, gudang milik warga setempat hancur.

Advertisement

Ambrolnya talut terjadi pada Minggu (14/12/2015) sekitar pukul 22.30 WIB. Bangunan yang ambrol merupakan talut setinggi 3 meter serta pagar rumah setinggi 4 meter serta gudang milik Sumarti Sutarno.

Salah satu penghuni rumah, M. Ridwan, 35, mengatakan sebelumnya sudah ada rencana memindahkan barang yang ada di gudang lantaran kondisi talut kritis.

“Rencana memang hari ini barang di gudang mau dipindahkan. Tetapi, belum dipindah talut sudah ambrol. Kalau bangunannya itu bangunan lama dimungkinan peninggalan Belanda,” kata dia saat ditemui wartawan di sekitar lokasi kejadian, Senin (14/12/2015).

Advertisement

Ridwan mengatakan kondisi talut kritis setelah fondisi terus terkikis sungai. Kerusakan semakin parah setelah beberapa hari yang lalu arus sungai cukup deras. “Sekitar lima hari yang lalu memang arusnya kencang. Tetapi, saat talut ambrol kondisi arus sungai biasa saja,” urai dia.

Atas kerusakan talut itu, pemerintah desa setempat melayangkan surat ke BPBD serta DPU dan ESDM Klaten. Diperkirakan, kerugian akibat kerusakan itu mencapai Rp200 juta.

“Kami sudah kirimkan surat agar ada bantuan alat berat untuk menyingkirkan puing bangunan dari sungai. Selain itu, kami juga berharap ada penghalang sementara agar kerusakan tidak meluas,” kata Kepala Desa Kalitengah, Hariyadi.

Advertisement

Di sepanjang alur Sungai Ujung, terdapat 13 bangunan di Desa Kalitengah yang kondisinya mepet dengan sungai. Salah satu bangunan yang mepet dengan talut sungai yakni kantor Kecamatan Wedi. “Ada juga bangunan rumah yang memang berada di tepi sungai. Jendela dibuka sudah langsung terhubung dengan sungai,” urai dia.

Belasan bangunan itu berada di talut sepanjang 300 meter. Sebelumnya, sudah ada upaya perbaikan talut. Namun, perbaikan belum bisa dilakukan menyeluruh lantaran terbatasnya dana yang diambilkan dari dana desa.

Kasi Logistik BPBD Klaten, Agus Wahyudi, mengatakan sudah menerima laporan kerusakan talut itu dan langsung berkoordinasi dengan DPU dan ESDM. Agus mewanti-wanti warga yang tinggal di tepian sungai mewaspadai potensi bencana banjir dan erosi tanah akibat derasnya arus sungai.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif