Soloraya
Minggu, 13 Desember 2015 - 20:15 WIB

UNDERPASS MAKAMHAJI : Baru Diperbaiki Underpass Masih Banjir, Rp6 Miliar untuk Apa?

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Beberapa pengendara sepeda motor dan mobil nekat menerobos banjir yang menggenani Underpass, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, usai hujan mengguyur kawasan tersebut, Sabtu(12/12/2015). Meski telah diperbaiki namun genangan air tetap terjadi. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Undepass Makamhaji, Sukoharjo masih kebanjiran saat hujan deras mengguyur.

Solopos.com, SUKOHARJO – Underpass Makamhaji masih banjir kendati baru saja selesai perbaikan. Anggaran perbaikan yang menggunakan dana APBN itu sebesar Rp6 miliar.

Advertisement

Proyek perbaikan underpass dibawah kewenangan PT KAI dan dikerjakan oleh PT Darma Perkasa dengan masa kontrak hingga akhir Desember. Tak main-main, anggaran proyek perbaikan underpass yang berasal dari APBN senilai lebih dari Rp6 miliar. Proyek perbaikan underpass dilakukan Oktober 2015 lalu. Diharapkan proyek perbaikan tersebut dapat mengatasi banjir yang terjadi setiap hujan deras mengguyur.

Namun pada Sabtu (12/12/2015) pukul 15.00 WIB saat Kota Solo dan sekitarnya hujan selama tiga jam, underpass kembali banjir.

Advertisement

Namun pada Sabtu (12/12/2015) pukul 15.00 WIB saat Kota Solo dan sekitarnya hujan selama tiga jam, underpass kembali banjir.

Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi (Dishubinfokom) Sukoharjo menyebutkan salah satu penyebab banjir karena pompa air yang ada tidak optimal. Kondisi tiga mesin pompa air berumur tua dan tidak bisa maksimal menyedot aliran air yang masuk ke sekitar underpass.

Kepala Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi (Dishubinfokom) Sukoharjo, R.M. Suseno Wijayanto, mengatakan ada empat mesin pompa air yang terletak tepat di bawah jembatan underpass.

Advertisement

Mesin pompa air itu digunakan untuk menyedot air yang mengalir di bawah jembatan Underpass Makamhaji. Saat terjadi hujan lebat dipastikan volume air yang mengalir di bawah jembatan bertambah. Kala itu, mesin pompa air dihidupkan untuk menyedot air hujan yang mengalir di sekitar underpass.

Menurut dia, genangan air yang muncul saat terjadi hujan lebat pada akhir pekan lalu disebabkan sisa-sisa bahan material yang mengendap di saluran pembuangan air.

“Saat pengerjaan proyek pembangunan underpass masih ada semen dan tanah yang mengendap di saluran pembuangan air. Sekarang sudah dibersihkan, jadi tak ada masalah lagi,” ujar Suseno.

Advertisement

Koordinasi
Dalam waktu dekat, Suseno juga akan berkoordinasi dengan PT. Kereta Api Indonesia (KAI) untuk membahas pengerjaan proyek perbaikan underpass.

Suseno berharap proyek perbaikan underpass dapat mengatasi permasalahan utama yakni banjir saat musim penghujan. “Minimal tak ada lagi genangan air yang muncul saat terjadi hujan lebat sehingga tidak mengganggu pengguna kendaraan bermotor,” terang dia.

Di sisi lain, juru bicara Forum Peduli Masyarakat Makamhaji (FPMM), Cucu Suryanto, pesimistis proyek perbaikan underpass mampu mengatasi problem banjir saat musim penghujan. Menurut dia, perbaikan underpass harus menitikberatkan penutupan sumber air yang menjadi pemicu terjadinya banjir.

Advertisement

Jumlah bak penampungan air di sekitar underpass hanya berjumlah satu. “Konsep awalnya bak penampuangan air berjumlah empat buah. Sumber air juga tidak ditutup bagaimana bisa mengatasi banjir,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif