News
Minggu, 13 Desember 2015 - 20:00 WIB

PILKADA TRENGGALEK 2015 : Pesaing Suami Arumi Bachsin Mengaku Kalah

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Calon bupati Emil Elestianto Dardak didampingi istri, artis Arumi Bachsin, menunjukkan bekas tinta pada dua jari mereka seusai mencoblos di TPS 006, Kelurahan Ngantru, Trenggalek, Rabu (9/12/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Destyan Sujarwoko)

Pilkada Trenggalek 2015 menjadi milik Emil Dardak, suami Arumi Bachsin. Meski hasil resmi belum keluar, pesaingnya sudah mengaku kalah.

Solopos.com, TRENGGALEK — Calon Bupati Trenggalek, Priyo Handoko, yang menjadi salah satu pesaing suami artis Arumi Bachsin, Emil Elestianto Dardak, mengaku kalah pada Pilkada Trenggalek 2015. Meski demikian, tim Priyo menuding Emil Dardak menggunakan kekuatan uang untuk memenangkan pilkada.

Advertisement

“Kami ikhlas mengakui kalah, karena selisih cukup jauh. Terima saja hasilnya dengan lapang dada,” kata Priyo, Minggu (13/12/2015). Namun, Priyo menyatakan ucapan selamat secara resmi kepada pasangan nomor urut 2, Emil Elestianto Dardak-Mochamad Nur Arifin, menunggu pengumuman resmi KPU.

Sedangkan calon bupati lainnya, Kholiq, yang sebelumnya menjabat wakil bupati belum bisa dikonfirmasi wartawan karena rumahnya acapkali tertutup dan ponselnya tidak aktif. Sebaliknya, Pujihandi, juru bicara pasangan Kholik-Priyo Handoko menuding kemenangan Emil karena faktor uang.

Dia menunjuk banyakanya laporan dari lapangan bahwa pasangan yang diusung koalisi PDIP, Demokrat, PAN, Golkar dan Gerindra itu banyak menebar uang untuk mencuri simpati masyarakat. “Saya bisa katakan 80 persen kemenangannya karena duit,” tuding Pujihandi seraya mengatakan Emil-Arifin menghabiskan dana sangat besar dalam Pilkada, mulai dari kampanye yang sangat mewah hingga bagi-bagi uang yang diduga dilakukan untuk meraih dukungan masyarakat.

Advertisement

Pujihandi mengingatkan Emil dan Arifin harus berhati-hati jika mengharap pengembalian modal saat menjabat nanti, apalagi kondisi keuangan Kabupaten Trenggalek tak terlalu besar.

Emil dan Arifin sendiri malah berterima kasih kepada Kholiq dan Priyo Handoko serta menganggap tak perlu menanggapi tudingan politik uang itu karena akan memicu permusuhan pasca Pilkada. “Soal politik uang, saya kira banyak lembaga pengawas yang bisa dikonfirmasi, apakah benar kami melakukan itu atau tidak,” sergah Emil.

Dia justru menganggap tudingan itu sebagai pengingat baginya dan Arifin untuk tidak melakukan politik balik modal saat menjabat nanti dan berharap bisa mengakhiri perseteruan antarpendukung calon setelah Pilkada. Sedangkan Mochamad Nur Arifin meminta tak ada perayaan atas kemenangan ini untuk menghormati kubu Kholiq.

Advertisement

“Bagaimana pun Pak Kholiq sudah beriktikad baik ingin membangun Trenggalek. Kami akan melanjutkan, dan berusaha semaksimal mungkin merealisasikan apa yang selama ini menjadi janji-janji dalam kampanye kami selama ini,” kata Arifin.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif