Soloraya
Selasa, 8 Desember 2015 - 22:50 WIB

PILKADA BOYOLALI : H-1 Pilkada, Juwangi Kekurangan Logistik

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua KPU Boyolali Siswadi Sapto Hardjono (kiri) mengecek logistik pilkada. (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Pilkada Boyolali di wilayah Juwangi masih kekurangan bilik suara.

Solopos.com, BOYOLALI–Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boyolali mendapati laporan dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Juwangi kekurangan logistik pilkada. Kekurangan logistik itu berupa empat bilik suara.

Advertisement

Ketua KPU Boyolali, Siswadi Sapto Hardjono, mengatakan secara keseluruhan persiapan pelaksanaan pilkada di Boyolali pada H-1 ini sudah siap semuanya. Distribusi logistik pilkada di 19 kecamatan sudah selesai pada Sabtu (5/12/2015).

“H-1 pilkada distribusi logistik dari PPS [Panitia Pemungutan Suara] didistribusikan ke KPPS [Kelompok Penyelengara Pemungutan Suara]. Pada hari pelaksanaan pilkada semua TPS [Tempat Pemungutan Suara] siap semua,” ujar Siswadi saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa (8/12/2015).

Siswadi mengaku masih menemukan PPK di Juwangi kekurangan logistik berupa empat bilik suara. KPU, kata dia, langsung mengirimkan logistik berupa empat bilik suara itu ke Juwangi. Hasil penelusuran KPU kurangnya logistik itu disebabkan karena kesalahan menghitung jumlah logistik ketika proses pengiriman.

Advertisement

“Permasalahan kekurangan logistik hanya terjadi di Juwangi. Wilayah lainnya kami pastikan sudah final tidak ada permasalahan soal logistik,” kata Siswadi.

KPU, kata dia, akan memantau langsung persiapan KPPS di lapangan. Pemantauan itu untuk memastikan tidak ada lagi TPS yang kekurangan logistik. Hasil pantauan KPU di TPS 2 Kampung Sidorejo, Kelurahan Kemiri, Boyolali dan PPS di Kantor Desa Winong, Boyolali, semua pelaksanaan pilkada cukup baik.

“TPS di Kampung Sidorejo saat kami sidak [inspeksi mendadak] baru mendirikan tenda. Kotak suara masih tersimpan rapi di dalam rumah sehingga aman,” kata dia.

Advertisement

Menurut Siswadi, ada sebanyak 1.295 TPS yang tersebar di 267 desa dan kelurahan di Boyolali di pilkada tahun ini. Setiap TPS terdapat empat bilik suara dan satu kotak suara. Jumlah bilik suara diperbanyak agar tidak terjadi antrian panjang.
“Setiap TPS terdapat sebanyak 700 orang sampai 800 orang sehingga kami memperbanyak bilik suara,” kata dia.
Siswadi mengaku KPU Boyolali tidak melakuan quick count hasil pilkada. Ia meminta kepada masyarakat Boyolali untuk tidak percaya dengan hasil quick count lembaga lain.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif