Soloraya
Selasa, 8 Desember 2015 - 04:40 WIB

PARIWISATA KARANGANYAR : Pemkab Karanganyar Gelar Festival 20.000 Timus

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi timus (JIBI/Solopos/Istimewa)

Pariwisata Karanganyar, Pemkab Karanganyar akan memperkenalkan makanan timus dalam sebuah festival makanan tradisional.

Solopos.com, KARANGANYAR–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar akan menggelar Festival Makanan Tradisional Timus 2015 di Alun-alun Karanganyar, Sabtu (19/12/2015) mendatang.

Advertisement

Sebanyak 20.000 timus akan disajikan dalam event yang baru kali pertama akan digelar tersebut. Kegiatan itu bertujuan mengangkat kembali Karanganyar sebagai tujuaan wisata nasional.

Penjelasan tersebut disampaikan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, saat dihubungi Solopos.com, Senin (7/12/2015). Menurut dia acara tersebut terbuka untuk masyarakat umum.

“Masyarakat bisa datang menyaksikan dan mencicipi makanan tradisional warisan para pendahulu kita itu. Sebanyak 20.000 timus akan disajikan di Alun-alun Karanganyar,” kata dia.

Advertisement

Yuli, panggilan akrabnya, menjelaskan sebanyak 20.000 timus akan dibuat 177 desa, satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Masing-masing desa/kelurahan diminta membuat 100 timus.

Pemkab akan memberikan subsidi anggaran pembuatan timus di masing-masing desa/kelurahan. Timus dipilih lantaran sudah menjadi makanan khas Karanganyar dan mudah dicari di daerah ini. Wilayah Karanganyar yang subur sangat mendukung untuk penanaman ubi yang merupakan bahan dasar timus.

Dia berharap makanan timus bisa menjadi ikon khas Bumi Intanpari. “Banyak sekali makanan timus dijual pelaku usaha di Karanganyar. Makanan ini enak, manis, dan sehat. Kami ingin makanan timus menjadi ikon dan daya tarik bagi wisatawan,” ujar dia.

Advertisement

Yuli menyatakan peserta festival timus bebas dalam mengolah atau membuat makanan tersebut. Timus akan disusun menjadi berbentuk gunungan, lalu dibagikan kepada warga.

“Seusai festival timus, di tempat yang sama, akan ada festival bakar satai kelinci. Jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah akan mengolah sendiri daging kelinci yang disediakan,” tambah dia. Satai kelinci diangkat lantaran sudah menjadi kuliner khas di lereng Gunung Lawu, Karanganyar. Ke depan Pemkab berencana membuat festival atau lomba merangkai buah dan sayur. Tujuannya juga untuk mengangkat pesona wisata lereng Gunung Lawu di tingkat Jateng dan nasional.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif