News
Selasa, 8 Desember 2015 - 23:30 WIB

KABUT ASAP : Musim Kemarau Awal 2016, Riau Siapkan 1.400 Sekat Kanal Lahan Gambut

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembuatan kanal bersekat untuk mengatasi kabut asap (Setkab.go.id)

Kabut asap berpotensi kembali terjadi karena musim kemarau 2016 diprediksi datang lebih awal. Ada 1.400 sekat kanal di lahan gambut Riau.

Solopos.com, PEKANBARU — Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) mencatat pihaknya telah menyiapkan 1.400 sekat kanal untuk mencegah dan menimalisir kebakaran hutan dan lahan yang akan terjadi awal tahun depan.

Advertisement

Kabid Hukum dan Humas APHI Riau Ari Butarbutar mengatakan pembangunan sekat kanal itu dibangun oleh beberapa perusahaan seperti Sinar Mas Group dan APRIL Group. Sekitar 700 sekat kanal telah berdiri di kawasan yang mudah terbakar. “Sisanya masih dalam tahap pembangunan. Sekat kanal ini adalah salah satu upaya yang efektif untuk mencegah terjadinya karhutla,” katanya, Selasa (8/12/2015).

Selain itu, perusahaan telah mempersiapkan alat-alat pemadaman kebakaran hutan dan lahan sesuai yang diatur oleh pemerintah. Hal itu juga bertujuan agar perusahaan tidak terkesan lalai. Ari mengakui, saat terjadi kebakaran di areal konsesi, pihak perusahaan lebih dulu dari polisi dan TNI dalam pemadaman.

Ari mengatakan pembukaan lahan dengan cara membakar bukanlah upaya yang efektif. Tanaman seperti akasia dan sawit tidak dapat tumbuh dengan baik di bekas lahan yang terbakar. Menurutnya, kebakaran justru terjadi di daerah konflik, hutan lindung, cagar biosfer, serta lahan masyarakat. “Kemudian api merembes dan membuat lahan perusahaan terbakar,” katanya.

Advertisement

APHI juga meminta kepada pihak pengambil kebijakan untuk berperan aktif dalam penanangan karhutla. Pasalnya, pengusaha telah mengeluarkan dana yang relatif tinggi untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman meminta kepada para pengusaha dan pihak lain untuk bersiap-siap menghadapi musim kemarau yang akan terjadi di awal 2016. “Kami sedang melakukan upaya pencegahan agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap yang melumpuhkan dunia usaha dan pendidikan,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif