News
Selasa, 8 Desember 2015 - 17:15 WIB

HUT PGRI : Keluarkan SE tentang Hari Guru, Menpan Dinilai Ingin Berangus PGRI

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi logo PGRI (pgri.ltim.in)

HUT PGRI akan diperingati pada Minggu (13/12/2015) di Gelora Bung Karno.

Solopos.com, JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) dinilai telah berupaya memberangus organisasi profesi guru melalui surat edaran (SE) Nomor B/3909/M.PANRB/12/2015 tertanggal 7 Desember 2015.

Advertisement

“Surat edaran itu pertanda menteri menggunakan arogansi kekuasaan untuk memberangus PGRI [Persatuan Guru Republik Indonesia] sebagai organisasi profesi guru yang selama 70 tahun menjadi mitra strategis pemerintah,” kata Ketua Umum PGRI Sulistiyo melalui siaran pers diterima di Jakarta, Selasa (8/12/2015).

Sulistiyo mengatakan surat edaran yang berisi permintaan agar guru tidak mengikuti perayaan hari ulang tahun PGRI di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Minggu (13/12/2015) itu telah menyakiti, melecehkan dan mencemarkan nama baik PGRI.

Advertisement

Sulistiyo mengatakan surat edaran yang berisi permintaan agar guru tidak mengikuti perayaan hari ulang tahun PGRI di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Minggu (13/12/2015) itu telah menyakiti, melecehkan dan mencemarkan nama baik PGRI.

Namun, Sulistiyo berharap para guru tetap tenang dan tidak terprovokasi. Dia menilai surat edaran itu sebagai bentuk ketidakpahaman terhadap PGRI, organisasi profesi guru Indonesia yang lahir dan berjuang bersama rakyat membangun pendidikan dan karakter bangsa.

“Masa PGRI memperingati ulang tahun yang ke-70, dengan dihadiri guru-guru anggotanya dianggap mengurangi citra guru sebagai pendidik profesional. Apa dasarnya? Kami kasihan beliau tidak cermat dan tampak dimanfaatkan pihak lain,” tuturnya.

Advertisement

Dalam surat edaran tersebut, Yuddy menyatakan tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan , melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Yuddy mengimbau para guru untuk menghindari semua bentuk aktivitas yang dapat mengurangi citra guru sebagai pendidik profesional, antara lain ikut serta dalam kegiatan perayaan guru dan peringatan PGRI yang dikemas sebagai bagian dari Hari Guru Nasional.

Yuddy menyatakan semua kegiatan terkait Hari Guru Nasional 2015 telah selesai dilakukan Presiden Jokowi pada 24 November 2015. Sedangkan upacara peringatan Hari Guru Nasional telah dilakukan pada 25 November 2015.

Advertisement

Lebih lanjut, Sulistiyo mengatakan PGRI sangat berempati kepada Presiden Joko Widodo. Namun, dia menyayangkan menteri yang seharusnya membantu Presiden, malah kerap membuat heboh dengan membuat kebijakan di luar tugas pokok dan fungsinya.

Menurut Sulistiyo, surat edaran itu membuat pertanyaan serius bagi PGRI, ada apa antara Menpan-RB Yuddy Chrisnandi dengan kementerian terkait sehingga seolah-olah mengganggu peringatan HUT PGRI yang telah menjadi tradisi dan selalu didukung pemerintah.

“Kami yakin Presiden akan marah bila tahu menterinya menerbitkan surat edaran semacam itu. Surat edaran itu sangat memalukan,” kata dia.

Advertisement

Sulistiyo menyatakan puncak peringatan hari ulang tahun PGRI akan tetap berlangsung sesuai rencana pada Minggu besok pukul 09.00 di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan dihadiri 100.000 guru dari seluruh Indonesia.

“Kami berharap Presiden Jokowi bisa hadir untuk memberikan pengarahan,” ujar dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif