Jateng
Selasa, 8 Desember 2015 - 03:50 WIB

BENCANA BANJARNEGARA : Zona Merah Tanah Longsor, Banjarnegara Kekurangan Alat Peringatan Dini

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah longsor. (JIBI/Solopos/Antara)

Bencana Banjarnegara diharapkan bisa diantisipasi dengan adanya alat peringatan dini atau early warning system (EWS).

Kanalsemarang.com, BANJARNEGARA– Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, masih kekurangan alat peringatan dini bencana tanah longsor, kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Catur Subandrio.

Advertisement

“Padahal, Banjarnegara masuk zona merah bencana tanah longsor karena hampir seluruh kecamatan di Banjarnegara merupakan daerah rawan bencana tanah longsor. Di Banjarnegara ada 20 kecamatan,” katanya di Banjarnegara, Senin (7/12/2015).

Akan tetapi hingga saat ini, kata dia, jumlah EWS yang terpasang baru sebanyak delapan unit yang tersebar di sejumlah wilayah Banjarnegara.

“Beberapa waktu lalu, kami memasang satu unit di Desa Bantar, Kecamatan Wanayasa, sehingga secara keseluruhan baru ada delapan unit yang dipasang,” katanya.

Advertisement

Selain Desa Bantar, kata dia, sebenarnya ada tujuh desa lain yang mendapat bantuan EWS namun hingga saat ini alat peringatan dini bencana longsor tersebut belum terpasang karena lokasinya masih disurvei dan peralatannya belum lengkap.

Menurut dia, tujuh desa penerima EWS itu terdiri atas Kaliajir (Kecamatan Purwonegoro), Beji (Pandarum), Kalibombong (Kalibening), Giritirta (Pejawaran), Karekan (Pagentan), Slatri (Karangkobar), dan Gumingsir (Pagentan).

Ia mengatakan jika dilihat dari wilayah Banjarnegara yang masuk zona merah bencana tanah longsor, jumlah alat peringatan dini bencana longsor masih sangat kurang.

Advertisement

“Paling tidak, satu desa butuh tiga EWS karena satu alat untuk satu lokasi, tidak bisa mencakup satu desa yang rawan. Padahal, ada satu desa yang wilayahnya rawan semua seperti Kalitlaga, Kecamatan Pagentan, sehingga butuh tiga,” jelasnya.

Oleh karena itu, kata dia, Banjarnegara masih membutuhkan alat peringatan dini bencana longsor dalam jumlah banyak. Menurut dia, pemasangan alat peringatan dini tanah longsor tersebut dilakukan secara bertahap.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif