Soloraya
Sabtu, 5 Desember 2015 - 15:30 WIB

PILKADA WONOGIRI : Massa Berbaju Batik Datangi Panwaslu, Ini Yang Disampaikan Warga

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aksi massa bebaju batik di Panwaslu Wonogiri. (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Pilkada Wonogiri, para pendemo menyerahkan aneka barang bergambar Hamid-Wawan kepada Panwaslu.

Solopos.com, WONOGIRI–Aksi demo ke Kantor Panwaslu Wonogiri kembali terjadi, Sabtu (5/12/2015). Ratusan massa berbaju batik yang mengatasnamakan Paguyuban Masyarakat Wonogiri Anti Gaman Landep (Lading atau pisau) menggelar aksi bernuansa kejawen. Massa mendatangi Panwaslu Wonogiri untuk menyerahkan aneka barang yang bergambar Hamid-Wawan.

Advertisement

Koordinator aksi, Martanto, mengatakan aneka barang itu dibagikan kepada warga. Aneka barang itu di antaranya berupa buku yasin, pisau, gayung dan peralatan dapur yang lain. “Kami hanya menyerahkan barang-barang bergambar pasangan sebelah (Hamid-Wawan). Tidak ada tuntutan agar temuan barang-barang bergambar pasangan calon itu ditindaklanjuti,” jelas dia.

Berdasar pentauan Solopos.com, Sabtu, Ratusan orang dari delapan kecamatan itu mengendarai sepeda motor dan berkumpul di Alun-alun Giri Krida Bakti sebelum long march ke Kantor Panwaslu Wonogiri. Mereka mengenakan baju batik, baju domas maupun baju lurik lengkap dengan ikat kepala.

Ada 10 ekor kuda dan tiga penari kethek ogleng dalam aksi itu. Martanto menjelaskan aksi damai nuansa kejawen diciptakan karena kondisi Wonogiri cukup kondusif.

Advertisement

Martanto dalam membaca pernyataan sikapnya berbahasa Jawa menegaskan soal peredaran STMJ sebenarnya berawal dari cerita pisau bergambar salah satu pasangan calon di masjid, mi instan, buku yasin, gelas plastik dan sebagainya juga bergambar cabup-cawabup.

“Agar cerita itu tidak fiksi barang-barang itu kami serahkan ke Panwaslu.”

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif