Soloraya
Jumat, 4 Desember 2015 - 08:35 WIB

Duarrr! Demi Cucu, Kejar Balon Gas "Sragen Lebih Maju", 4 Warga Boyolali Alami Luka Bakar

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Empat warga Dukuh Gagatan, Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, mengalami luka bakar setelah setelah ratusan balon gas yang mendarat di kampungnya meledak, Kamis (3/12/2015), pukul 10.30 WIB. (Hijriah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Empat warga Boyolali mengalami luka bakar karena ledakan balon gas.

Solopos.com, BOYOLALI — Empat warga Dukuh Gagatan, Ketoyan, Wonosegoro, Boyolali mengalami luka bakar saat berusaha mendapat balon gas dengan untaian banner bertuliskan Sragen Lebih Maju, Kamis (3/12/2015).

Advertisement

Masitoh, 42, warga Dukuh Gagatan, Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, terbaring di kursi kayu yang ada di depan rumahnya, Kamis (3/12). Wajahnya sayu dan kehitam-hitaman. Sebuah kipas angin berputar kencang mendinginkan tubuhnya. Sesekali dia merintih perih setelah sebagian besar tangan dan wajahnya terluka bakar.

Kejadian nahas menimpanya bersama lima orang tetangganya setelah ratusan balon gas yang mendarat di kampungnya meledak sekitar pukul 10.30 WIB. Awalnya warga tidak tahu asal balon itu. Namun begitu kejadian, warga menyadari ada untaian banner di balon tersebut bertuliskan “Sragen Lebih Maju”.

Advertisement

Kejadian nahas menimpanya bersama lima orang tetangganya setelah ratusan balon gas yang mendarat di kampungnya meledak sekitar pukul 10.30 WIB. Awalnya warga tidak tahu asal balon itu. Namun begitu kejadian, warga menyadari ada untaian banner di balon tersebut bertuliskan “Sragen Lebih Maju”.

Tidak hanya Masitoh, beberapa orang tetangganya yakni Yatimah, Mutmainah, Nurhayati, juga mengalami nasib serupa. Tak terkecuali Pujiono, 47, warga Dukuh Ketoyan yang sedang mencari kayu di kampung tersebut. Bardi, warga Karangjati yang kebetulan sedang lewat di kampung tersebut juga jadi korban. Mereka begitu sumringah ketika melihat ada ratusan balon gas mendarat di kampung Gagatan. Mereka pun berlarian mengejar balon tersebut.

“Saya sedang cari batu waktu itu. Ada ratusan balon, saya pun langsung kejar. Saya langsung ingat cucu saya, pasti cucu saya senang sekali kalau dikasih balon warna-warni,” kata Masitoh. Dia tidak menduga balon itu akhirnya menjadi petaka bagi dirinya.

Advertisement

Lantaran tali untuk mengikat balon itu cukup kuat, mereka pun berinisiatif memutus tali balon satu per satu dengan korek api. Kebetulan, Bardi  yang membawa korek gas. “Baru satu kali memantik korek, tiba-tiba langsung meledak,” kata Pujiono.

Pujiono pun mengaku semuanya panik bahkan ada ibu-ibu yang nyaris pingsan. “Ibu-ibu itu langsung kesakitan dan kepanasan.” Mendengar ledakan balon warga lain berdatangan dan menolong korban. Satu per satu korban di bawa ke Puskesmas Wonosegoro untuk menjalani pengobatan.

Masitoh mengalami luka paling parah. Luka bakar pada tangannya cukup serius. Wajahnya gosong dan sebagian rambutnya terbakar. Korban yang lain juga sama-sama mengalami luka bakar pada tangan dan wajah.

Advertisement

Pujiono menduga balon-balon itu adalah balon gas. “Selain itu juga bau karbit.” Yatimah berharap pemilik balon tersebut tersentuh hati untuk bertanggung jawab dengan apa yang telah menimpa warga Ketoyan.

Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, melalui Kapolsek Wonosegoro, AKP Joko Widodo, membenarkan kejadian tersebut. Menurut Kapolsek, enam korban sudah ditangani di Puskesmas Wonosegoro dan hanya menjalami rawat jalan.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif