News
Kamis, 3 Desember 2015 - 23:30 WIB

PROGRAM BELA NEGARA : Menhan: Ada Negara yang akan Cuci Otak Orang Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Teatrikal perang 10 November 1945 di Lapangan Tugu Pahlawan Surabaya pada Hari Pahlawan 2013. (JIBI/Solopos/Antara/M. Risyal Hidayat)

Program bela negara sudah dicanangkan. Di luar itu, Menhan menyebut ada negara yang akan mencuci otak orang Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA — Indonesia tengah menghadapi potensi ancaman nyata seperti terorisme, separatisme, bencana alam, pelanggaran wilayah perbatasan, pencurian sumber daya alam, wabah penyakit, perang siber serta intelijen, dan penyalahgunaan narkoba.

Advertisement

“Ke depan, strategi pertahanan negara kita menghadapi itu,” kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di sela-sela Rapat Koordinasi Pertahanan Negara tahun Anggaran 2015 di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (3/12/2015).

Selain itu, sambung mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) tersebut, negara-negara yang memiliki kepentingan dengan Indonesia akan berupaya mempengaruhi hati dan pikiran rakyat dengan cara mencuci otak agar dapat mengubah ideologi negara. “Itu adalah salah satu strategi perang modern,” imbuhnya.

Perang jenis tersebut murah meriah lantaran tidak mengerahkan alat utama sistem persenjataan. Hal itu tidak dilakukan dengan menguasai wilayah, tapi infiltrasi ke dalam dimensi intelijen, militer, pendidikan, ekonomi, ideologi, politik, kultur, pertahanan keamanan, agama hingga media massa.

Advertisement

“Berikutnya mengeksploitasi dan melemahkan kekuatan melalui politik adu domba. Tujuan akhir menguasai sumber perkonomian,” katanya.

Dia menambahkan untuk ancaman konflik terbuka antar bangsa tidak begitu nyata. Alasannya seluruh bangsa telah berkomitmen menghormati kedaulatan dan kepentingan nasional masing-masing sebagaimana termaktub dalam Piagam Persatuan Bangsa Bangsa (PBB).

“Negara-negara ASEAN juga telah memiiki kesepatakan bahwa perselisihan diselesaikan dengan dialog bukan kekerasan senjata,” katanya.

Advertisement

Menanggapi ancaman-ancaman itu, Kementerian Pertahanan mendesain strategi pertahanan negara mengedepankan perang rakyat semesta yang didukung kekuatan TNI beserta alutsistanya. Ryamizard mencotohkan program bela negara merupakan salah satu konsep yang diharapkan dapat menangkis ancaman-ancaman itu.

“Andaikan tiga atau empat tahun lalu, bela negara sudah berlaku. Maka ISIS [Islamic State of Iraq and Syria] itu sulit masuk,” klaimnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif