SOLOPOS.COM - Ilustrasi mobil dikepung air hujan dan banjir (JIBI/Solopos/dok)
Jogja banjir di musim hujan ini, berdampak pada kerusakan ruas jalan
Harianjogja.com, JOGJA- Masuk musim penghujan, warga Jogja harus waspadai beberapa jalan yang masih jadi langganan rusak.
Awal musim penghujan berimbas pada kondisi beberapa ruas jalan di Jogja. “Ada beberapa ruas jalan yang sudah jadi langganan rusak apalagi di musim hujan ini,” ujar Herka Hanung Wijaya, Kasie Drainase Dinas Pemukiman Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Jogja, di kantornya, Rabu (2/12/2015).
Jalan tersebut antara lain Jl. Nyi Pembayun, Jl. Tegalgendu, Jl. Kusumanegara, Jl. Kenari, dan Jl. Babaran.
Kerusakan ini disebabkan karena usia saluran air yang sudah tua dan beban kendaraan yag lewat di jalanan di atas saluran-saluran tersebut. Umumnya, kerusakan pada drainase di ruas jalan tersebut berupa lantai, plat, dan dinding saluran yang jebol.
“Usia saluran-saluran itu sudah dari tahun 1950an,” jelas Herka.
Dijelaskan pula jika material drainase yang sudah tua tersebut yang terbuat dari batu bata sudah melewati batas usianya. Umumnya usia bangunan ditargetkan mencapai 20-25 tahun namun kebanyakan drainase yang ada di Jogja sudah melewati angka tersebut.
Ruas jalan yang rusak tersebut dikhawatirkan akan menimbulkan sumbatan dan membahayakan pengguna jalan. Hingga kini, pihak Kimpraswil masih berupaya melakukan perbaikan dan pengecekan pada ruas-ruas jalan langganan rusak tersebut.
Herka menyebutkan jika upaya yang bisa dilakukan sampai saat ini hanya sebatas itu karena untuk pembaruan saluran-saluran yang ada akan membutuhkan biaya yang besar.
“Satu meter membutuhkan biaya Rp3 juta sedangkan kita punya 328 km saluran, jelas APBD kita tidak cukup,” ujar Herka.