SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Jalan sehat di Bantul diduga bermuatan kampanye, sehingga Panwaslu melarang acara tersebut
Harianjogja.com, BANTUL-Merasa dirugikan lantaran tak diizinkan menggelar acara Jalan Sehat, beberapa orang dari Banteng Kedaulatan selaku panitia acara yang rencananya digelar di Lapangan Paseban, Sabtu (5/12/2015) mendatang itu mendatangi kantor Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Bantul.
Dani Nuryadi, Ketua Panitia mengatakan, pihaknya terpaksa mendatangi kantor Panwaslu lantaran keberatan atas ditolaknya izin untuk menggelar acara tersebut. Ia mengaku terkejut ketika mendapatkan kabar penolakan dari pihak kepolisian.
Atas penolakan itu, ia mengaku rugi. Pasalnya, sejauh ini, ia mengklaim telah menjual tiket seharga Rp5.000 per lembar itu kepada lebih dari 7.000 orang.
“Saya kaget ketika mendapatkan kabar penolakan izin dari kepolisian tadi pagi [3/12]. Katanya penolakan itu atas rekomendasi dari Panwaslu Bantul,” ujarnya kepada Harian Jogja, Kamis (3/12/2015).
Terkait penolakan itu, ia pun berkilah jika acara tersebut bermuatan kampanye. Ia menegaskan, dalam acara itu, pihaknya sama sekali tak berniat akan mendatangkan salah satu pasangan calon (paslon). Atas dasar itulah, pihaknya pun berniat melakukan klarifikasi terhadap pihak Panwaslu Bantu.
“Wong acara ini murni acara warga untuk memperingati Hari Pahlawan. Warga juga dirugikan atas penolakan ini. Tadi sempat mau ikut ke sini, tapi kami redam,” klaimnya.
Ia menyayangkan sikap Panwaslu yang tebang pilih. Menurutnya, jika Panwaslu bisa lebih bijak, beberapa acara berkedok olahraga yang dengan terang-terangan digelar oleh paslon nomor urut dua Ida-Munir tetap bisa dilaksanakan tanpa kendala apapun.
Ketua Panwaslu Bantul Supardi, saat dikonfirmasi terpisah mengaku telah menerima surat klarifikasi dari panitia acara tersebut. Hanya saja, ia menegaskan tidak melarang panitia untuk menggelar acara itu, melainkan hanya menyarankan untuk memindahkan lokasinya saja.