News
Rabu, 2 Desember 2015 - 15:30 WIB

PESAWAT KEPRESIDENAN : Soal Helikopter Italia, Jokowi: Tanya ke KSAU!

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Helikopter canggih AgustaWestland AW101 (Setkab.go.id)

Pesawat kepresidenan sempat menimbulkan pro dan kontra. Demikian pula helikopter VVIP/kepresidenan yang dipertanyakan urgensinya.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) enggan berkomentar tentang rencana pembelian helikopter very very important person (VVIP) Agusta Westland AW101.

Advertisement

“Tanyakan ke KSAU [Kepala Staf Angkatan Udara],” kata Presiden Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma seusai konferensi pers tentang Konferensi Perubahan Iklim PBB, Rabu (2/12/2015).

Pembelian helikopter buatan Italia ini awalnya merupakan usulan TNI AU yang salah satu fungsinya dipakai untuk angkutan Presiden, Wakil Presiden, serta tamu negara untuk menuju lokasi yang sulit dijangkau menggunakan pesawat terbang.

Rencana ini banyak disorot publik karena memilih buatan luar negeri tipe AW101 yang merupakan produk dari perusahaan joint venture Italia dan Inggris. Padahal PT Dirgantara Indonesia juga bisa memproduksi helikopter VVIP yang tidak kalah canggih.

Advertisement

Kadispen TNI AU, Dwi Badarmanto, menegaskan bahwa untuk peningkatan kekuatan TNI seperti helikopter VVIP harus ada spesifikasi khusus. Adapun spesifikasi yang diinginkan oleh TNI AU ternyata tidak bisa dipenuhi oleh PT DI.

Keputusan untuk membeli helikopter AW101, lanjut Dwi, sudah direncanakan jauh hari untuk kepentingan TNI AU, bukan hanya sekedar sebagai angkutan Presiden dan Wapres ketika blusukan di lokasi terpencil. Ia meminta pembelian helikopter ini tidak dikaitkan dengan kepentingan Presiden tetapi meningkatkan kekuatan TNI AU.

“Yang dimaksud untuk dukungan dan pengamanan VVIP enggak hanya Presiden. Kita kan itu butuh pasukan, juga untuk pengamanan itu, jadi jangan diartikan sempit,” jelas Dwi.

Advertisement

Dengan kehadirin AW101 artinya TNI AU bakal memiliki helikopter angkut berat yang lebih canggih dibandingkan Super Puma yang tergolong helikopter angkut sedang. Sebenarnya banyak pilihan helikopter dengan spesifikasi yang diinginkan TNI AU tetapi setelah kajian komprehensif menjatuhkan pilihan pada AW101.

Jika rencana itu terealisasi maka bakal datang satu unit tahun 2016 mendatang dari target 9 unit sampai 2019. TNI AU akan mengoperasikan di tiga skuadron helikopter yakni skadron udara 6, skadron udara 8 dan skadron udara 45.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif