Jatim
Rabu, 2 Desember 2015 - 10:05 WIB

KEKERINGAN MADIUN : Air Permukaan Merosot 50 Cm/Tahun, Sumur Madiun Terancam Mengering

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sumur timba (JIBI/Solopos/Dok.)

Kekeringan Madiun disebabkan karena daya serap tanah terhadap air berkurang sehingga membuat ketersediaan air tanah kian minim.

Madiunpos.com, MADIUN – Bupati Madiun Muhtarom menyebut tinggi air permukaan di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatm), semakin dalam atau merosot sekitar 50 cm setiap tahun.

Advertisement

“Air pemukaan di Kabupaten Madiun khususnya sudah semakin dalam. Tiap tahun kira-kira penurunan air permukaan kurang lebih 50 cm. Bayangkan 0,5 m!” kata Muhtarom saat berbincang dengan Madiunpos.com di sela-sela menghadiri acara Green Camp 2015 di Desa Randu Alasa, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Selasa (1/12/2015).

Muhtarom khawatir air permukaan yang semakin dalam membawa dampak bencana kekeringan Madiun. Menurut dia, masyarakat bakal semakin sulit mengais “emas biru” apabila air permukaan dibiarkan terus merosot. Muhtarom berharap masyarakat turut terlibat menjaga agar air permukaan tidak semakin dalam dengan gemar melakukan penanaman dan perawatan pohon.

“Kalau sampai sekian tahun, berapa puluh meter air permukaan akan semakin dalam? Sekarang indikator air permukaan semakin dalam terasa pada sumur-sumur galian tinggalan nenek moyang yang tidak lagi mengeluarkan air. Masyarakat harus menggunakan sumur bor dan Sanyo [mesin penyedot air] apabila ingin mendapatkan air kan?” gertak Muhtarom.

Advertisement

Disinggung Madiunpos.com solusi pencegahan terjadinya air permukaan semakin dalam, Muhtarom menjelaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun menggelar program penanaman pohon secara massal. Dia menilai tanaman atau pohon menjadi alat serap untuk menyediakan air permukaan bagi kepentingan umat manusia.

“Kami amankan hulu di tempat sumber air. Kami tanap pohon biar terjadi serapan dan mata air akan tetap bisa bertahan [tersedia]. Kami melakukan pengamanan mulai dari wilayah-wilayah di lereng Gunung Wilis, mulai Kecamatan Saradan terus sampai Kecamatan Dagangan,” jelas Muhtarom.

 

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif