Jatim
Rabu, 2 Desember 2015 - 03:05 WIB

INDUSTRI KREATIF KEDIRI : Tenun Ikat Kediri Diimpikan Mendunia, Bisakah?

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tenun ikat Kediri. (JIBI/Solopos/Antara/Asmaul Chusna)

Industri kreatif Kediri berupa tenun ikat diharapkan mampu menembus pasar dunia.

Madiunpos.com, KEDIRI — Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur ingin kain tenun ikat yang merupakan produksi khas dari industri di kota ini bisa semakin dinikmati oleh masyarakat se-Nusantara maupun dunia.

Advertisement

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan pemerintah ingin  menggerakkan ekonomi rakyat, terutama industri kreatif tradisional kain tenun ikat. Kain ini adalah ciri khas kerajinan dari Kediri yang sudah terkenal. “Kami ingin terus gerakkan ekonomi kreatif. Kami ingin pereekonomian warga bergerak. Kain tenun adalah salah satu produk unggulan Kota Kediri,” katanya Senin (30/1/2015).

Wali Kota mengatakan, produk tenun ikat asal Kediri ini berbeda dengan tenun ikat dari daerah lain. Setiap kain tenun dibuat satu per satu dengan mesin tradisional dan dipintal.  “Tenun itu adalah produk tangan dan ini yang bikin tenun Kediri beda. Tenun ini punya corak beda, dan kami ingin kerjasama dengan daerah lain supaya tenun ikat bisa dikombinasi dengan tenun daerah lain,” katanya.

Wali Kota Abdullah Abu Bakar juga mengatakan, pemerintah tidak henti-hentinya mendorong pengusaha tenun ikat di Kediri ini untuk terus berkarya dan tidak gulung tikar. Pemerintah memberikan wadah agar usaha mereka terus berkembang, salah satunya dengan mengikutsertakan tenun khas Kediri itu dalam berbagai macam pameran baik nasional ataupun internasional.

Advertisement

Sejumlah acara pernah dihadiri baik tingkat nasional atapun internasional, misalnya Konferensi Asia Afrika di Bandung yang digelar pada April lalu. Kain tenun dari para perajin di Kediri sengaja dibawa dan dipamerkan. Bahkan, animo pembeli baik pembeli dalam negeri ataupun luar negeri cukup bagus.

Selain di Bandung, sejumlah acara pameran lain juga diikuti, seperti di Malang, serta pameran Inacraft 2015, di JCC Senayan, Jakarta. Hal itu dilakukan sebagai upaya mengenalkan produk tenun ikat dari Kediri ini. Bahkan, akhir pekan lalu, pemkot juga menyelenggarakan festival batik-tenun, yang menampilkan berbagai produk khas dari Kediri serta daerah lain di Jatim.

Abdullah Abu Bakar yang akrab disapa Mas Abu itu berharap, industri kreatif tenun ikat ini terus berkembang. Pemkot pun juga mendukung agar usaha ini berkembang, di antaranya dengan membeli hasil produk tenun ikat.  “Tenun ikat ini ciri khas Kediri. Ke depan kami berharap usaha ini terus berkembang,” harapnya.

Advertisement

Promosi Luar Negeri
Sementara itu, istri Wali Kota Kediri Ferry Silviana Feronica juga mengatakan pemerintah di setiap kesempatan juga melakukan promosi. Bahkan, ia pun tidak segan untuk mempromosikan kain tenun ikat kepada para pejabat.  Salah satu caranya, saat acara Women in Leadership in The UK and Indonesia yang digagas Kedubes Inggris, Juli lalu,

Bunda Fey—panggilan akrabnya—sengaja datang guna memperkenalkan tenun ikat khas Kediri itu. Ia merasa bangga dengan produk tenun ikat khas Kediri itu, dan ia berharap tenun ikat ini bisa mendunia. “Semua kota punya batik, tapi saya mau bilang kalau tenun di Kediri sangat layak diangkat. Tenun ini merupakan bagian dari tradisi yang sangat bernilai,” ujarnya saat itu.

Di Kota Kediri, kerajinan tenun ikat banyak terdapat di Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Awalnya, UMKM itu ada ratusan, tapi saat ini hanya ada puluhan saja.  Saat ini, terdapat 139 mesin tenun yang tersebar di sejumlah perajin tenun, denga beragam pengusaha baik yang sudah besar ataupun kecil. Dari usaha kerajinan itu, diketahui mampu menyerap sampai 210 tenaga kerja.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif