Dana pendidikan di Sleman dikurangi alokasinya, setelah ditemukan salah hitung
Harianjogja.com, SLEMAN-Anggaran pemerintah 2016 untuk Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) terpaksa dikurangi. Hal ini dikarenakan kesalahan hitung yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman sebelumnya .
Dalam penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sleman 2016, Senin (30/11/2015) malam, anggaran untuk Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) mencapai Rp11,3 miliar. Setelah dilakukan sinkronisasi, ditemukan besaran Bosda yang berlebih sehingga besarannya dikurangi Rp541 juta.
“Jumlah yang diajukan sebelum sinkronisasi lebih, maka dikurangi sesuai kebutuhan penerima Bosda,” ungkap Wakil Ketua DPRD Sleman, Inoki Azmi Purnomo, di ruangannya, Selasa (1/12/2015).
Selain Bosda, pengurangan juga dilakukan untuk pengeluaran tak terduga. Inoki mengatakan, pengeluaran tak terduga dikurangi Rp379,6 juta dan dialihkan untuk dana kebutuhan jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) bagi guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT) dan kegiatan gabungan kelompok tani (gapoktan).
“Alokasi awalnya [pengeluaran tak terduga] Rp5 miliar. Tidak ada alokasi lain yang dapat dialihkan jadinya pakai ini [pengeluaran tak terduga] saja,” tutur Inoki.
Anggaran untuk gapoktan akan digunakan untuk mengurus badan hukum dari setiap kelompok tani. Anggaran yang diperlukan sebesar Rp130 juta.