Soloraya
Rabu, 2 Desember 2015 - 13:40 WIB

APBD KARANGANYAR : Gaji Pegawai Pemkab Karanganyar Sedot Rp1,1 Triliun

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Harian Jogja)

APBD Karanganyar, gaji pegawai Pemkab Karanganyar masih menjadi pos anggaran terbesar di APBD 2016.

Solopos.com, KARANGANYAR–Gaji pegawai Pemkab Karanganyar masih menjadi pos anggaran terbesar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Karanganyar 2016.

Advertisement

Gaji pegawai menyedot sekitar 58 persen atau Rp1,1 triliun dari total belanja APBD 2016 senilai Rp1,99 triliun. Penjelasan tersebut disampaikan Ketua DPRD Karanganyar, Sumanto, saat ditemui wartawan di Gedung DPRD, Selasa (1/12/2015).

Politikus dari PDI Perjuangan (PDIP) tersebut menilai proporsi anggaran untuk belanja pegawai belum mencapai angka ideal. Menurut dia, masih cukup besarnya anggaran gaji pegawai di Karanganyar dikarenakan kebijakan pemberian gaji ke 14 tahun depan.

Alokasi anggaran gaji ke-14 PNS merupakan kebijakan pemerintah pusat. Cukup besarnya belanja gaji pegawai membuat alokasi anggaran pembangunan fisik belum proporsional.  “Gaji pegawai masih paling besar dari alokasi APBD tahun 2016,” tutur dia.

Advertisement

Di sisi lain, APBD 2016 Karanganyar telah disetujui bersama DPRD dan eksekutif, Senin (30/11/2015). Pendapatan daerah direncanakan sebesar Rp1,91 triliun, sedangkan belanja daerah Rp1,99 triliun. APBD 2016 Karanganyar direncanakan defisit Rp85,2 miliar.

Penandatanganan persetujuan terhadap APBD 2016 dilakukan dalam rapat paripurna DPRD, Senin. Bupati Karanganyar, Juliyatmono, ditemui wartawan, mengatakan defisit Rp85,2 miliar tidak masalah. Sebab angkanya di bawah enam persen dari APBD. Selain itu, Yuli menjelaskan defisit sebesar itu diyakini akan tertutup dengan sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) 2015.

“Silpa tahun depan diperkirakan Rp95,2 miliar. Defisit tahun 2016 kita tutup pakai Silpa tahun ini. Yang Rp10 miliar untuk penyertaan modal,” kata dia.

Advertisement

Disinggung ihwal nilai anggaran untuk belanja pegawai, Yuli, panggilan akrabnya, mengakui masih di atas 50 persen. Tapi dia beralasan belum menghitung persentase dan nilainya.  “Kalau paling besar iya, tapi saya belum hitung persentasenya,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif